Apa Itu Skandal '72 Virgin' yang Mengguncang Militer Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Militer Israel telah diguncang skandal saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" atau "72 Perawan—Tanpa Sensor". Skandal apakah itu?
Saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" adalah saluran yang rutin mem-posting gambar dan video pembunuhan para warga Palestina di Gaza dengan bahasa yang menghasut.
Saluran itu ternyata dijalankan oleh tentara Zionis Israel yang menyimpang dari kode etik Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
IDF sebelumnya berupaya menjauhkan diri dari keterlibatan saluran Telegram tersebut.
Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa hasil investigasi menemukan fakta sebaliknya bahwa IDF yang berperan dalam operasi saluran Telegram tersebut.
Setelah laporan media itu muncul, IDF akhirnya mengakui bahwa bagian dari internel mereka berada di balik saluran Telegram tersebut untuk khalayak Israel di mana pengguna mem-posting gambar-gambar warga Palestina yang tewas yang mereka klaim sebagai milisi Hamas untuk memengaruhi opini mengenai perang Gaza.
Menurut laporan Haaretz, Departemen Pengaruh IDF—yang bertanggung jawab atas “perang psikologis” terhadap orang asing—menciptakan saluran "72 Virgins—Uncensored" tanpa izin dan tanpa otoritas.
Namun IDF bersikeras bahwa mereka secara tidak ada hubungannya dengan saluran yang dijalankan tentaranya itu.
"Tidak ada alasan bagi IDF untuk melakukan kampanye pengaruh terhadap warga Israel di Israel," kata IDF kepada Haaretz.
Saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" adalah saluran yang rutin mem-posting gambar dan video pembunuhan para warga Palestina di Gaza dengan bahasa yang menghasut.
Saluran itu ternyata dijalankan oleh tentara Zionis Israel yang menyimpang dari kode etik Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
IDF sebelumnya berupaya menjauhkan diri dari keterlibatan saluran Telegram tersebut.
Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa hasil investigasi menemukan fakta sebaliknya bahwa IDF yang berperan dalam operasi saluran Telegram tersebut.
Setelah laporan media itu muncul, IDF akhirnya mengakui bahwa bagian dari internel mereka berada di balik saluran Telegram tersebut untuk khalayak Israel di mana pengguna mem-posting gambar-gambar warga Palestina yang tewas yang mereka klaim sebagai milisi Hamas untuk memengaruhi opini mengenai perang Gaza.
Menurut laporan Haaretz, Departemen Pengaruh IDF—yang bertanggung jawab atas “perang psikologis” terhadap orang asing—menciptakan saluran "72 Virgins—Uncensored" tanpa izin dan tanpa otoritas.
Namun IDF bersikeras bahwa mereka secara tidak ada hubungannya dengan saluran yang dijalankan tentaranya itu.
"Tidak ada alasan bagi IDF untuk melakukan kampanye pengaruh terhadap warga Israel di Israel," kata IDF kepada Haaretz.