Apa Itu Skandal '72 Virgin' yang Mengguncang Militer Israel

Jum'at, 09 Februari 2024 - 13:17 WIB
loading...
Apa Itu Skandal 72 Virgin yang Mengguncang Militer Israel
Militer Israel telah diguncang skandal saluran Telegram 72 Virgin—Uncensored. Foto/via Middle East Eye
A A A
JAKARTA - Militer Israel telah diguncang skandal saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" atau "72 Perawan—Tanpa Sensor". Skandal apakah itu?

Saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" adalah saluran yang rutin mem-posting gambar dan video pembunuhan para warga Palestina di Gaza dengan bahasa yang menghasut.

Saluran itu ternyata dijalankan oleh tentara Zionis Israel yang menyimpang dari kode etik Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

IDF sebelumnya berupaya menjauhkan diri dari keterlibatan saluran Telegram tersebut.



Surat kabar Haaretz melaporkan bahwa hasil investigasi menemukan fakta sebaliknya bahwa IDF yang berperan dalam operasi saluran Telegram tersebut.

Setelah laporan media itu muncul, IDF akhirnya mengakui bahwa bagian dari internel mereka berada di balik saluran Telegram tersebut untuk khalayak Israel di mana pengguna mem-posting gambar-gambar warga Palestina yang tewas yang mereka klaim sebagai milisi Hamas untuk memengaruhi opini mengenai perang Gaza.

Menurut laporan Haaretz, Departemen Pengaruh IDF—yang bertanggung jawab atas “perang psikologis” terhadap orang asing—menciptakan saluran "72 Virgins—Uncensored" tanpa izin dan tanpa otoritas.

Namun IDF bersikeras bahwa mereka secara tidak ada hubungannya dengan saluran yang dijalankan tentaranya itu.

"Tidak ada alasan bagi IDF untuk melakukan kampanye pengaruh terhadap warga Israel di Israel," kata IDF kepada Haaretz.

Di saluran tersebut, pengguna mem-posting jenazah warga Palestina—yang diklaim sebagai milisi Hamas—yang berlumuran darah dengan bahasa vulgar dan teks yang menyerupai headline click-bait.

“Anda tidak akan percaya dengan video yang kami dapatkan! Anda bisa mendengar tulang mereka berderak,” bunyi posting-an pada 11 Oktober.

“Anda harus menontonnya dengan suara, Anda akan mati tertawa!” lanjut posting-an video pada 14 Oktober yang menampilkan sebuah kendaraan Israel berulang kali menghancurkan jenazah di bawah tapak bannya.

“Video eksklusif selamat malam, jangan lupa share dan repost,” bunyi caption video tersebut.

Ada juga posting gambar-gambar pria Palestina yang ditahan pasukan Israel di Gaza dan jasad-jasad yang diklaim tentara Zionis sebagai jasad milisi Hamas dengan keterangan teks yang berbunyi: "Membasmi kecoak...membasmi tikus Hamas...Bagikan keindahan ini."

Sumber sebelumnya mengatakan kepada Haaretz bahwa staf Departemen Pengaruh militer membuat saluran Telegram pada tanggal 9 Oktober, hanya dua hari setelah perang Israel di Gaza.

Menurut sumber tersebut, anggota staf tidak secara resmi berwenang untuk mengambil tindakan tersebut.

Departemen Pengaruh IDF, menurut Haaretz, mengawasi kampanye psikologis dan propaganda yang ditujukan pada “musuh dan pemirsa asing”, namun saluran Telegram "72 Virgin—Uncensored" ditujukan untuk konsumsi dalam negeri.

Perang Israel-Hamas di Gaza sejauh ini telah menewaskan hampir 28.000 orang di wilayah tersebut, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Operasi militer Israel telah menyebabkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan ambulans di Gaza diserang tanpa pandang bulu.

Mahkamah Internasional (ICJ) pada bulan Januari menemukan bahwa Israel masuk akal melanggar Konvensi Genosida di Gaza.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0938 seconds (0.1#10.140)