Arab Saudi Bersiap Buka Toko Minuman Alkohol Picu Perdebatan: 'Negara Ini Terus Mengejutkan Kami'

Jum'at, 26 Januari 2024 - 11:15 WIB
loading...
A A A
“Bukan siapa kami sebenarnya,” kata salah satu pria tersebut.

"Bukannya saya punya semacam penilaian terhadap orang-orang yang minum alkohol. Tidak, sama sekali tidak. Tapi memiliki sesuatu yang ada di luar sana akan memengaruhi budaya dan komunitas," ujarnya.

Dia menambahkan: "Katakanlah jika saya mempunyai adik laki-laki, jika ada minuman beralkohol di luar sana, ada kemungkinan dia akan menjadi seorang pecandu alkohol."

Temannya menimpali dengan mengatakan bahwa dia lebih suka orang-orang terus pergi ke luar negeri untuk minum-minum, seperti yang dilakukan banyak orang saat ini.

"Sangat menakutkan jika mereka mengizinkan hal-hal seperti itu masuk ke (negara). Siapa pun yang ingin mencoba alkohol, jaraknya hanya satu jam perjalanan dengan pesawat," katanya.

"Semua orang bepergian ke sini. Aksesnya mudah. Tapi yang ingin saya katakan adalah bahwa di wilayah hukum ini, saya tidak senang hal itu diperbolehkan."

Di bawah agenda reformasi Visi 2030, penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sedang mencoba mengubah eksportir minyak mentah terbesar di dunia menjadi pusat bisnis, olahraga, dan pariwisata yang dapat mencapai kesejahteraan di era pasca-minyak.

Hal ini memerlukan daya tarik lebih banyak orang asing, dan mengizinkan alkohol “secara bertahap” dapat berperan dalam hal ini, kata Kristin Diwan dari Arab Gulf States Institute di Washington.

“Ini adalah satu langkah lagi dalam menormalisasi sanksi pemerintah terhadap alkohol dalam situasi tertentu,” katanya, yang dilansir Jumat (26/1/2024).

Pusat Komunikasi Internasional pemerintah mengatakan pada hari Rabu bahwa tujuan kebijakan baru tersebut adalah untuk melawan perdagangan gelap produk dan minuman beralkohol yang diterima oleh misi diplomatik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)