4 Alasan Anggaran Perang Israel Tembus Rp234 Triliun, Salah Satunya Penyebabnya Tak Mampu Kalahkan Hamas

Minggu, 21 Januari 2024 - 19:01 WIB
loading...
A A A
Dana tambahan tersebut akan digunakan untuk membeli perangkat keras militer serta membayar 360.000 tentara cadangan Israel. Juga termasuk dana untuk mendukung lebih dari 100.000 warga Israel yang dievakuasi dari komunitas yang berbatasan dengan Gaza dan negara tetangga Lebanon, tempat pasukan Israel bentrok dengan Hizbullah, kelompok perlawanan Lebanon.

“Kami mengubah prioritas sehingga setiap pasukan cadangan dan setiap pejuang serta keluarganya mengetahui bahwa ada pemerintah yang mendukungnya dan sepenuhnya menjaganya,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich setelah anggaran disetujui.

Sebagai negara yang sedang berperang, menjaga keamanan internal Israel juga merupakan pertimbangan yang penting.

Menteri keamanan nasional sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, yang tinggal di pemukiman ilegal di Hebron di Tepi Barat yang diduduki, sebelumnya mengancam akan menarik dukungannya dari anggaran apa pun yang mengurangi dana kementeriannya.

Ben-Gvir adalah pemimpin partai Otzma Yehudit, atau Kekuatan Yahudi, yang mendukung kebijakan anti-Palestina.

Departemennya menerima tambahan USD$534 juta dalam anggaran baru.

4. Mengandalkan Bantuan AS

4 Alasan Anggaran Perang Israel Tembus Rp234 Triliun, Salah Satunya Penyebabnya Tak Mampu Kalahkan Hamas

Foto/Reuters

Dana mungkin tidak akan habis dalam jangka pendek. Apa pun tekanan terhadap keuangan Israel akibat perang di Gaza dan serangan di Tepi Barat, negara Israel kemungkinan besar dapat mengandalkan dukungan militer dan keuangan Amerika Serikat yang tak tergoyahkan.

Pada bulan November, Dewan Perwakilan Rakyat AS memberi lampu hijau pada undang-undang untuk memberikan bantuan militer sebesar USD14,5 miliar kepada Israel di samping USD3,8 miliar yang diberikan kepada negara tersebut setiap tahunnya. Ini belum lolos Senat.

Anggaran baru Israel juga menghadapi pengawasan legislatif. RUU tersebut kini akan dirujuk ke Knesset, yang memerlukan tiga suara untuk menjadi undang-undang.

Dalam jangka panjang, dan meskipun ada tekanan pada keuangan negara saat ini, Mekelberg mengatakan “perekonomian Israel dapat pulih – dan pulih secara relatif cepat” tetapi hanya jika Israel menemukan cara untuk mengakhiri perang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)