100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

Minggu, 21 Januari 2024 - 20:02 WIB
loading...
A A A
Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, perdebatan tentang apakah akan menutup mausoleum dan menguburkan jenazahnya sering muncul di media Rusia.

Namun usulan tersebut mendapat perlawanan sengit dari pihak komunis dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius oleh pihak berwenang.

2. Diabadikan oleh Putin

100 Tahun setelah Kematian Vladimir Lenin, Apakah Warga Rusia Mengabaikan Legasinya?

Foto/Reuters

Melansir Channel News Asia, Putin jarang menyebut nama Lenin. Jadi serangannya terhadap penghasut Revolusi Oktober, beberapa hari sebelum memerintahkan pasukannya masuk ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sangatlah penting.

Dalam pidato pedasnya yang mempertanyakan status kenegaraan Ukraina tiga hari sebelum serangan itu, pemimpin Kremlin menuduh Lenin telah "menciptakan" Ukraina ketika ia mendirikan Uni Republik Sosialis Soviet (USSR).

Dengan memberikan otonomi pada republik-republik Soviet, menurut Putin, Lenin membiarkan munculnya nasionalisme dan akhirnya runtuhnya Uni Soviet.

“Karena kebijakan Bolshevik maka Ukraina Soviet terbentuk, dan sangat dibenarkan jika kita menyebut Ukrainanya Lenin,” kata Putin dengan marah.

“Dia penemunya, arsiteknya,” lanjutnya.

“Dan sekarang,” kata Putin, “keturunan yang bersyukur telah merobohkan monumen Lenin di Ukraina.”

Namun Lenin belum sepenuhnya terhapus. Kemiripannya masih mendominasi banyak pusat kota di Rusia, meski sebagian besar patung telah disingkirkan saat Uni Soviet runtuh.

Di Moskow, monumen Lenin setinggi 22 meter masih menjulang di Lapangan Kaluga. Di Ulan-Ude, di Siberia Timur, seorang pemimpin revolusioner berdiri di atas alas setinggi 14 meter.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0991 seconds (0.1#10.140)