4 Alasan Suku Maori di Selandia Baru Ingin Memberontak

Sabtu, 20 Januari 2024 - 23:23 WIB
loading...
A A A
Pada tanggal 5 Desember, ribuan orang berkumpul di jalan-jalan Selandia Baru untuk memprotes kebijakan ini.

Pada hari Jumat, Rawiri Waititi, yang merupakan anggota Parlemen Selandia Baru dan pemimpin Te Pati Maori, partai Maori, memposting cuplikan dokumen yang menurutnya bocor dari pemerintah di Instagram.

Dokumen ini tampaknya merupakan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mengubah ketentuan Perjanjian Waitangi, yang melindungi hak-hak suku Maori. Keterangan Waititi mengatakan dokumen itu dimaksudkan untuk menghapus perjanjian tersebut. “Biarlah ini menjadi bahan bakar api kita! Sampai jumpa pada hari Sabtu!” dia menulis.

3. Mempertahankan Perjanjian Waitangi

4 Alasan Suku Maori di Selandia Baru Ingin Memberontak

Foto/Reuters

Perjanjian Waitangi disebut juga Te Triti o Waitangi atau hanya Te Triti. Perjanjian tersebut ditandatangani pada tanggal 6 Februari 1840 antara pemerintah Inggris dan para pemimpin Maori.

Selain menjamin persamaan hak bagi semua orang, Te Triti, yang ditandatangani di Waitangi di Kepulauan Bay, juga meyakinkan suku Maori bahwa mereka akan memiliki kemerdekaan dan kepemimpinan atas tanah dan perkebunan, hutan, perikanan, dan aset berharga lainnya. Aset tersebut tidak akan dirambah oleh pemukim Inggris.

Seiring berjalannya waktu, janji-janji yang tertuang dalam perjanjian tersebut menjadi tidak jelas karena kebijakan pemerintah menyebabkan hilangnya budaya, bahasa, dan adat istiadat Maori. Namun, setiap tahun pada tanggal 6 Februari, penandatanganan dokumen pendirian negara ini diperingati sebagai hari nasional Selandia Baru.

Ngira Simmonds, kepala staf raja, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hui akan membahas bagaimana terjemahan Perjanjian Waitangi dalam bahasa Maori dapat ditegakkan.

4. Aspirasi Suku Maori yang Terabaikan

Kiingi Tuheitia telah mengumumkan undangan terbuka kepada suku Maori iwi, termasuk anak-anak dan orang tua.

Anggota oposisi Partai Buruh, Partai Hijau dan Te Pati Maori akan menghadiri hui. Luxon yang bertemu Kiingi Tuheitia pada Senin, tidak akan hadir namun akan mengirimkan dua menteri.

Beberapa pemimpin dari partai koalisi mengecam hui. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Selandia Baru Shane Jones dari partai New Zealand First menyebut pertemuan itu sebagai “sesi keluhan yang monumental”.

Semua orang akan baik-baik saja menikah untuk berbicara di hui, dan sesi diskusi mengenai isu-isu utama akan diselenggarakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)