5 Ketakutan AS dalam Perang Melawan Houthi
loading...
A
A
A
Gregory Johnsen, peneliti non-residen di Arab Gulf States Institute, mengatakan dia ragu langkah tersebut akan efektif.
“Ini sebagian besar merupakan tindakan simbolis yang akan menimbulkan dampak kemanusiaan, namun tidak akan melakukan apa pun untuk mencegah Houthi melakukan serangan-serangan ini,” katanya.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden, yang memberi penjelasan kepada wartawan mengenai keputusan tersebut, mengatakan Washington masih "berkomitmen untuk menyelesaikan konflik di Yaman" dan mencapai gencatan senjata yang tahan lama antara Arab Saudi dan Houthi.
Foto/Reuters
Jonathan Lord, direktur program keamanan Timur Tengah di Center for a New American Security, mengatakan Biden berharap dapat menghalangi gerakan Houthi dan secara efektif “menahan pendaratan dalam semacam negosiasi perdamaian di Yaman.”
Namun Lord, mantan pejabat Pentagon, mengatakan bahwa strategi tersebut sebagian besar mengabaikan pendukung utama Houthi – Iran – dan akan mengikat aset Angkatan Laut AS yang berharga dan mahal.
“Iran dapat memberi Houthi kemampuan yang jauh lebih murah,” kata Lord.
“Kemampuan AS, pada umumnya, tidak hanya bergantung pada kapal induk dan kapal angkatan laut lainnya yang perlu masuk dan keluar dari wilayah tersebut, tetapi juga dibutuhkan di tempat lain di dunia.”
“Ini sebagian besar merupakan tindakan simbolis yang akan menimbulkan dampak kemanusiaan, namun tidak akan melakukan apa pun untuk mencegah Houthi melakukan serangan-serangan ini,” katanya.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden, yang memberi penjelasan kepada wartawan mengenai keputusan tersebut, mengatakan Washington masih "berkomitmen untuk menyelesaikan konflik di Yaman" dan mencapai gencatan senjata yang tahan lama antara Arab Saudi dan Houthi.
5. Hati-Hati Mengamankan Aset AS di Timur Tengah
Foto/Reuters
Jonathan Lord, direktur program keamanan Timur Tengah di Center for a New American Security, mengatakan Biden berharap dapat menghalangi gerakan Houthi dan secara efektif “menahan pendaratan dalam semacam negosiasi perdamaian di Yaman.”
Namun Lord, mantan pejabat Pentagon, mengatakan bahwa strategi tersebut sebagian besar mengabaikan pendukung utama Houthi – Iran – dan akan mengikat aset Angkatan Laut AS yang berharga dan mahal.
“Iran dapat memberi Houthi kemampuan yang jauh lebih murah,” kata Lord.
“Kemampuan AS, pada umumnya, tidak hanya bergantung pada kapal induk dan kapal angkatan laut lainnya yang perlu masuk dan keluar dari wilayah tersebut, tetapi juga dibutuhkan di tempat lain di dunia.”
(ahm)