5 Alasan China Terancam Tidak Lagi Menjadi Negara Adikuasa
loading...
A
A
A
Tingginya biaya penitipan anak dan pendidikan membuat banyak pasangan di China enggan memiliki anak, sementara ketidakpastian pasar kerja membuat perempuan enggan berhenti berkarir.
Diskriminasi gender dan ekspektasi tradisional bahwa perempuan mengambil peran sebagai pengasuh dalam keluarga memperburuk masalah ini, kata para ahli demografi.
Presiden Xi Jinping mengatakan tahun lalu bahwa perempuan harus menceritakan “kisah tradisi keluarga yang baik,” dan menambahkan bahwa penting untuk “secara aktif menumbuhkan budaya baru dalam pernikahan dan melahirkan anak,” yang ia kaitkan dengan pembangunan nasional.
Pemerintah daerah telah mengumumkan berbagai langkah untuk mendorong kelahiran anak, termasuk pemotongan pajak, cuti hamil yang lebih lama, dan subsidi perumahan.
Namun banyak dari kebijakan tersebut belum dilaksanakan karena kurangnya dana dan kurangnya motivasi dari pemerintah daerah.
Foto/Reuters
Wang Weidong, 36, warga Beijing, yang bekerja di sebuah perusahaan internet, mengatakan dia dan istrinya enggan memiliki anak kedua.
"Orang-orang tidak akan memiliki anak karena insentif-insentif ini. Insentif-insentif tersebut hanya bersifat tambahan, bukan penyebab utama. Jadi menurut saya, lebih sulit untuk membalikkan tren ini," kata Wang.
Diskriminasi gender dan ekspektasi tradisional bahwa perempuan mengambil peran sebagai pengasuh dalam keluarga memperburuk masalah ini, kata para ahli demografi.
Presiden Xi Jinping mengatakan tahun lalu bahwa perempuan harus menceritakan “kisah tradisi keluarga yang baik,” dan menambahkan bahwa penting untuk “secara aktif menumbuhkan budaya baru dalam pernikahan dan melahirkan anak,” yang ia kaitkan dengan pembangunan nasional.
Pemerintah daerah telah mengumumkan berbagai langkah untuk mendorong kelahiran anak, termasuk pemotongan pajak, cuti hamil yang lebih lama, dan subsidi perumahan.
Namun banyak dari kebijakan tersebut belum dilaksanakan karena kurangnya dana dan kurangnya motivasi dari pemerintah daerah.
5. Banyak Orang China Enggan Memiliki Anak
Foto/Reuters
Wang Weidong, 36, warga Beijing, yang bekerja di sebuah perusahaan internet, mengatakan dia dan istrinya enggan memiliki anak kedua.
"Orang-orang tidak akan memiliki anak karena insentif-insentif ini. Insentif-insentif tersebut hanya bersifat tambahan, bukan penyebab utama. Jadi menurut saya, lebih sulit untuk membalikkan tren ini," kata Wang.
(ahm)