Tembak Mati Bocah Palestina, Israel Sebut IDF Pasukan Paling Bermoral

Minggu, 22 April 2018 - 04:59 WIB
Tembak Mati Bocah Palestina, Israel Sebut IDF Pasukan Paling Bermoral
Tembak Mati Bocah Palestina, Israel Sebut IDF Pasukan Paling Bermoral
A A A
GAZA - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan para pemimpin Hamas harus disalahkan atas kematian bocah remaja Palestina berusia 15 tahun di perbatasan Gaza. Bocah itu ditembak mati tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam demo hari Jumat lalu.

Sebaliknya, dia memuji tentara IDF sebagai pasukan paling bermoral di dunia meski telah membunuh puluhan demonstran Palestina di dekat perbatasan Gaza.

Bocah bernama Mohammed Ayoub merupakan korban tewas terbaru sejak demo "Great Return March" digelar warga Palestina di perbatasan Gaza sejak 30 Maret 2018 lalu.

Total sudah 35 warga Palestina dibunuh pasukan Israel sejak demo dimulai. Demo yang menyerukan warga Palestina kembali ke tanah mereka yang diduduki Israel itu akan terus berlanjut hingga 15 Mei 2018.

"Ini para pemimpin pengecut (Hamas) yang bersembunyi di balik wanita dan anak-anak dan mengirim mereka ke depan sebagai perisai manusia, sehingga mereka bisa terus menggali terowongan dan melakukan serangan teror terhadap negara Israel," kata Lieberman.

"Kami sudah tahu dari pengalaman masa lalu penggunaan fasilitas UNRWA, rumah sakit dan masjid untuk terorisme," lanjut dia, seperti dikutip ynetnews, Minggu (22/4/2018).

Meski telah membunuh puluhan demonstran Palestina, Lieberman memuji para tentara IDF sebagai pasukan bermoral.

"Kami melihat bahwa IDF adalah pasukan paling bermoral di dunia, yang membuat upaya maksimal untuk menghindari diri dengan tidak menyakiti orang-orang tak berdosa. Saya sekali lagi mengatakan kepada penduduk Gaza, sebuah rahasia untuk panjang umur; jangan mendekati pagar," imbbuh dia.

Menurut militer Israel, demo besar-besaran warga Palestina di perbatasan Gaza diperkirakan diikuti sekitar 3.000 orang. Israel telah mengerahkan banyak sniper di dekat pagar perbatasan dan tak segan-segan menembak mati setiap demonstran Palestina yang mendekati pagar.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, selain lebih dari 30 orang tewas, ada sekitar 1.600 warga lainnya yang terluka sejak demo digelar.

Uni Eropa pada hari Sabtu menyerukan penyelidikan atas kematian Ayoub dan tiga warga Palestina lain yang jadi korban tewas terbaru akibat dibunuh tentara IDF.

"Ketika kita sekali lagi meratapi hilangnya nyawa, Uni Eropa menyerukan kepada Pasukan Pertahanan Israel untuk menahan diri dari menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran tidak bersenjata. Sebagaimana dinyatakan berulang kali, prioritas sekarang harus untuk menghindari eskalasi kekerasan dan korban jiwa lebih lanjut," kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.

Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nikolay Mladenov, juga menyerukan penyelidikan atas insiden keterlaluan oleh tentara IDF.

"Ini luar biasa karena menembak anak-anak!," tulis Mladenov di Twitter. “Bagaimana pembunuhan seorang anak di Gaza saat ini bisa membantu perdamaian? Tidak! Ini memicu kemarahan dan melahirkan lebih banyak pembunuhan. Anak-anak harus dilindungi dari kekerasan, tidak terkena itu, tidak terbunuh! Insiden tragis ini harus diselidiki," lanjut dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3264 seconds (0.1#10.140)