Uni Eropa Desak Israel Fasilitasi Pemilu Palestina yang Ditunda
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mendesak Israel memungkinkan pemilu di seluruh wilayah Palestina . UE juga menyatakan penyesalan atas pemilu yang tertunda.
"Keputusan untuk menunda pemilihan umum Palestina, termasuk pemilu legislatif yang semula dijadwalkan pada 22 Mei, sangat mengecewakan," ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam pernyataan tertulis.
Dia menegaskan, "Seruan UE pada Israel untuk memfasilitasi penyelenggaraan pemilihan umum semacam itu di seluruh wilayah Palestina, termasuk di Yerusalem Timur."
Borrell juga meminta pihak berwenang Palestina menetapkan tanggal baru untuk pemungutan suara "tanpa penundaan".
Dia mendorong semua aktor politik Palestina untuk melanjutkan pembicaraan.
"Kami sangat yakin bahwa lembaga-lembaga Palestina yang kuat, inklusif, bertanggung jawab dan berfungsi berdasarkan penghormatan terhadap aturan hukum dan hak asasi manusia sangat penting bagi rakyat Palestina," papar dia, menekankan komitmen Uni Eropa terhadap solusi dua negara Palestina dan Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan mereka tidak akan mengadakan pemilu dengan Yerusalem dikecualikan dari pemungutan suara.
"Keputusan untuk menunda pemilihan umum Palestina, termasuk pemilu legislatif yang semula dijadwalkan pada 22 Mei, sangat mengecewakan," ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam pernyataan tertulis.
Dia menegaskan, "Seruan UE pada Israel untuk memfasilitasi penyelenggaraan pemilihan umum semacam itu di seluruh wilayah Palestina, termasuk di Yerusalem Timur."
Borrell juga meminta pihak berwenang Palestina menetapkan tanggal baru untuk pemungutan suara "tanpa penundaan".
Dia mendorong semua aktor politik Palestina untuk melanjutkan pembicaraan.
"Kami sangat yakin bahwa lembaga-lembaga Palestina yang kuat, inklusif, bertanggung jawab dan berfungsi berdasarkan penghormatan terhadap aturan hukum dan hak asasi manusia sangat penting bagi rakyat Palestina," papar dia, menekankan komitmen Uni Eropa terhadap solusi dua negara Palestina dan Israel.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan mereka tidak akan mengadakan pemilu dengan Yerusalem dikecualikan dari pemungutan suara.