Rusia Sebut Serangan Kimia di Suriah Buatan Pihak Asing

Jum'at, 13 April 2018 - 23:22 WIB
Rusia Sebut Serangan Kimia di Suriah Buatan Pihak Asing
Rusia Sebut Serangan Kimia di Suriah Buatan Pihak Asing
A A A
MOSKOW - Rusia meyakini jika dugaan serangan senjata kimia di Douma, Ghouta timur, Suriah pada akhir pekan lalu dibuat dengan bantuan badan intelijen asing. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

"Moskow memiliki informasi tak terbantahkan bahwa itu dibuat oleh pihak lain," kata Lavrov tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaimnya seperti dikutip dari AP, Jumat (13/4/2018).

Ia pun mengulangi peringatannya kepada Barat atas aksi militer di Suriah. Menurut Lavrov, "petualangan" semacam itu di Suriah akan meningkatkan arus pengungsi di Eropa.

"Saya harap tidak ada yang berani meluncurkan 'petualangan' seperti itu sekarang," ujar Lavrov.

Terkait rencana Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) mengirim misi pencari fakta, Lavrov berharap tim tersebut bisa secepatnya berada di lokasi. Sebelumnya militer Rusia mengatakan para ahli kimianya yang mengunjungi Douma tak lama setelah serangan terjadi tidak menemukan jejak zat kimia dalam sampel tanah.

Pria berkacamata itu juga mengungkapkan perwira Rusia tidak menemukan pasien dengan gejala serangan kimia di rumah sakit setempat dan tidak ada indikasi adanya kuburan massal para korban.

Baca: Selidiki Serangan Kimia, OPCW Kirim Misi Pencari Fakta ke Suriah

"Badan-badan intelijen dari sebuah negara yang sekarang berusaha untuk mempelopori kampanye Rusia-fobia terlibat dalam cerita bohong itu," cetus Lavrov tanpa menyebut instansi atau negara yang dimaksud.

Rusia telah menepis serangan kimia sebagai klaim palsu dan memperingatkan niatan AS bersama sekutunya meluncurkan serangan militer di Suriah.

Lavrov mencatat bahwa militer Rusia dan AS memiliki hotline untuk mencegah insiden. Meski begitu tidak diketahui dengan jelas apakah saluran itu hotline itu bisa digunakan di tengah meningkatnya ketegangan.

"Kami terbuka untuk kontak tersebut, mereka membantu untuk saling memahami lebih baik," tukas Lavrov.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5142 seconds (0.1#10.140)