Serang Bandara Suriah, Rusia Minta Klarifikasi Israel
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyatakan "keprihatinan serius" kepada Duta Besar Israel terkait serangan udara yang membuat Bandara Internasional Damaskus Suriah berhenti beroperasi pekan lalu. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, Israel melancarkan serangan ke Suriah yang membuat Damaskus menghentikan penerbangan ke dan dari bandara sampai pemberitahuan lebih lanjut menyusul serangan tersebut.
Suriah telah menjadi sekutu setia Moskow sejak Rusia meluncurkan kampanye militer pada 2015 yang mendukung Presiden Bashar al-Assad, membantu membalikkan keadaan dalam perang saudara di negara itu.
"Kekhawatiran serius sekali lagi diungkapkan atas serangan angkatan udara Israel 10 Juni di bandara sipil Damaskus, yang merusak landasan pacu, peralatan navigasi dan bangunan, serta mengganggu lalu lintas udara sipil internasional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia setelah Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov bertemu Duta Besar Israel Alexander Ben Zvi di Moskow.
"Duta besar diberitahu bahwa pembenaran yang diterima dari pihak Israel mengenai serangan itu tidak meyakinkan dan Moskow mengharapkan klarifikasi tambahan," sambung pernyataa itu seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/6/2022).
Israel, yang sekutu utamanya adalah Amerika Serikat (AS), pada 26 Februari mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai "pelanggaran serius terhadap tatanan internasional" dan sejak itu sebagian besar tetap diam atas tindakan Moskow.
Selama beberapa tahun, Israel telah menyerang apa yang digambarkannya sebagai target terkait Iran di Suriah, di mana pasukan yang didukung Teheran, termasuk Hizbullah Lebanon, telah dikerahkan untuk mendukung Assad.
Menyusul intervensi Rusia tahun 2015 dalam perang saudara Suriah, Israel membentuk "mekanisme dekonfliksi" dengan kekuatan besar itu guna mencegah kedua negara bentrok secara tidak sengaja selama serangan Israel.
Pekan lalu, Israel melancarkan serangan ke Suriah yang membuat Damaskus menghentikan penerbangan ke dan dari bandara sampai pemberitahuan lebih lanjut menyusul serangan tersebut.
Suriah telah menjadi sekutu setia Moskow sejak Rusia meluncurkan kampanye militer pada 2015 yang mendukung Presiden Bashar al-Assad, membantu membalikkan keadaan dalam perang saudara di negara itu.
"Kekhawatiran serius sekali lagi diungkapkan atas serangan angkatan udara Israel 10 Juni di bandara sipil Damaskus, yang merusak landasan pacu, peralatan navigasi dan bangunan, serta mengganggu lalu lintas udara sipil internasional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia setelah Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov bertemu Duta Besar Israel Alexander Ben Zvi di Moskow.
"Duta besar diberitahu bahwa pembenaran yang diterima dari pihak Israel mengenai serangan itu tidak meyakinkan dan Moskow mengharapkan klarifikasi tambahan," sambung pernyataa itu seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/6/2022).
Israel, yang sekutu utamanya adalah Amerika Serikat (AS), pada 26 Februari mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai "pelanggaran serius terhadap tatanan internasional" dan sejak itu sebagian besar tetap diam atas tindakan Moskow.
Selama beberapa tahun, Israel telah menyerang apa yang digambarkannya sebagai target terkait Iran di Suriah, di mana pasukan yang didukung Teheran, termasuk Hizbullah Lebanon, telah dikerahkan untuk mendukung Assad.
Menyusul intervensi Rusia tahun 2015 dalam perang saudara Suriah, Israel membentuk "mekanisme dekonfliksi" dengan kekuatan besar itu guna mencegah kedua negara bentrok secara tidak sengaja selama serangan Israel.
(ian)