Rusia: AS Tolak Hadiri Pertemuan Bahas Situasi Suriah

Selasa, 16 Februari 2021 - 20:16 WIB
loading...
Rusia: AS Tolak Hadiri...
Rusia mengatakan AS menolak untuk menghadiri pembicaraan format Astana tentang Suriah, yang digelar di Sochi. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) menolak untuk menghadiri pembicaraan format Astana tentang Suriah , yang digelar di Sochi, sehubungan dengan keragu-raguan mengenai kebijakan Suriah. Hal itu diungkapkan Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Suriah, Alexander Lavrentyev.

"Kami mengirim undangan ke mitra Amerika kami untuk menghadiri konferensi Astana-15, tetapi sayangnya kami menerima penolakan," ucapLavrentyev, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (16/2/2021).

"Saat ini Amerika sedang sibuk dengan masalah internal dan tampaknya belum memutuskan pendekatan terkait Suriah. Nah , kami akan menunggu dan melihat," sambungnya.

Dia menuturkan, delegasi Turki, Iran, pemerintah Suriah dan oposisi Suriah, dan PBB telah tiba diSochi untuk mengambil bagian dalam pembicaraan format Astana tentang Suriah.

"Delegasi dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC), pengamat dari Yordania, Irak, dan Lebanon juga telah tiba," kata Lavrentyev.

Lavrentyev kemudian menyatakan bahwa Moskow menyesalkan atas isolasi Suriah, yang membatasi penyelenggaraan dialog yang setara dengan pemerintah Suriah. Dia juga mengecam sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh Washington sebagai hukuman kolektif terhadap rakyat Suriah.

"Sudah waktunya bagi oposisi Suriah untuk mengambil tindakan untuk membebaskan wilayah dari kehadiran teroris. Pembicaraan dengan pasukan oposisi Suriah harus diadakan untuk menjauhkan mereka dari kelompok radikal," ungkapnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
5 Fakta Menarik Gibran,...
5 Fakta Menarik Gibran, Pernah Menimba Ilmu di Prancis hingga Dukung Kemerdekaan Suriah
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
Presiden Serbia Aleksandar...
Presiden Serbia Aleksandar Vucic Ambruk saat Kunjungan ke AS, Batal Bertemu Trump
Rekomendasi
Mutasi 7 Perwira Tinggi...
Mutasi 7 Perwira Tinggi Dibatalkan, Hendardi: TNI Tidak Boleh Menjadi Alat Politik Kekuasaan
Ketua DPP Partai Nasdem:...
Ketua DPP Partai Nasdem: Membangun Partai Harus Bersama dan Seirama
Sandiaga Uno Ciptakan...
Sandiaga Uno Ciptakan Kesetaraan Kerja Difabel lewat Digital Marketing
Berita Terkini
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
2 jam yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
4 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
5 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
6 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
7 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
8 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved