Mantan Ketua China Everbright Group Dipecat dari Partai Komunis
loading...
A
A
A
BEIJING - Mantan pemimpin bisnis terkemuka di China telah dipecat dari Partai Komunis China. Pemecatan ini menunjukkan bagaimana tindakan keras terhadap sektor keuangan di negeri Tirai Bambu terus berlanjut hingga tahun baru 2024.
Tang Shuangning, mantan ketua dan pemimpin China Everbright Group, telah dipecat karena “pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum”. Demikian pengumuman dari Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI) dan Komisi Pengawas Nasional China dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pekan lalu.
CCDI, yang berfungsi sebagai pengawas antikorupsi utama China, mengatakan penyelidikan menemukan bahwa Tang telah “meninggalkan tugasnya” dan gagal bertindak dalam mengurangi risiko keuangan serta menerima suap.
Menurut pernyataan CCDI yang dikutip CNN, Selasa (9/1/2024), Tang juga secara ilegal disebut telah menerima dana dan hadiah, seperti kaligrafi dan lukisan berharga, dan memanfaatkan posisinya untuk “mencari keuntungan” dari orang-orang yang dia bantu guna mendapatkan promosi pekerjaan.
Tang bahkan secara ilegal menerima sejumlah besar properti dan “layanan ala pelayan”, imbuh agensi tersebut.
Selain itu, Tang juga membawa buku-buku ke China yang dianggap mempunyai “masalah politik serius”, kata pihak berwenang China.
China Everbright Group tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pemecatan Tang.
Dugaan kejahatan Tang akan dirujuk ke jaksa untuk ditinjau lebih lanjut dan kemungkinan ada penuntutan. Sementara pendapatan dan properti yang diterimanya secara ilegal akan disita atau ditransfer, menurut pernyataan CCDI.
Tang adalah salah satu pemimpin bisnis paling berpengaruh di China dalam perannya sebagai ketua dari tahun 2007 hingga 2017 di China Everbright, salah satu konglomerat keuangan milik negara tertua dan terbesar di China. Dia juga sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua China Banking Regulatory Commission (CBRC).
Dia adalah salah satu mantan eksekutif terkemuka yang bertabrakan dengan pihak berwenang di China—dan orang kedua dari China Everbright yang dipecat dari partainya dalam beberapa bulan terakhir.
April lalu, Li Xiaopeng, mantan ketua China Everbright yang menggantikan Tang, diselidiki setelah dicurigai melakukan “pelanggaran serius terhadap hukum dan disiplin,” kata CCDI.
Pada bulan Oktober, Li dikeluarkan dari Partai Komunis China dan ditangkap karena diduga menerima suap, menurut laporan Xinhua.
Pada hari Senin, China Evergrande New Energy Vehicle Group mengatakan bahwa seorang eksekutif senior telah ditahan. Dalam pengajuannya ke bursa saham Hong Kong, perusahaan tersebut—yang merupakan unit kendaraan listrik dari raksasa properti Evergrande yang bermasalah—mengatakan bahwa wakil ketuanya, Liu Yongzhuo, telah ditahan “karena dicurigai melakukan kejahatan ilegal.”
Pihak perusahaan tidak memberikan rincian apa pun, dan sahamnya anjlok 7% setelah ditangguhkan dari perdagangan.
Sepanjang tahun lalu, CCDI menyelidiki lebih dari 12 eksekutif senior di lembaga keuangan paling berpengaruh di China, menurut analisis CNN sebelumnya atas pernyataan yang di-posting di website CCDI.
Mereka termasuk nama-nama besar yang menduduki posisi teratas dalam sistem keuangan China, seperti Liu Liange, mantan pimpinan Bank of China milik negara, dan Wang Bin, mantan kepala China Life Insurance milik negara.
Eksekutif lain yang berada di bawah pengawasan CCDI termasuk Bao Fan, seorang bankir investasi terkemuka dan pembuat kesepakatan teknologi, yang hilang pada bulan Februari lalu dan kemudian dilaporkan oleh media pemerintah China bahwa dia berada dalam tahanan lembaga anti-korupsi tersebut.
Perusahaan investasi yang dipimpinnya, China Renaissance, telah menunjuk penggantinya untuk sementara, dan menunjuk penjabat kepala eksekutif pada bulan Oktober.
Zhang Hongli, mantan eksekutif senior di Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), juga menjadi subjek penyelidikan CCDI pada bulan November.
Tang Shuangning, mantan ketua dan pemimpin China Everbright Group, telah dipecat karena “pelanggaran serius terhadap disiplin dan hukum”. Demikian pengumuman dari Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI) dan Komisi Pengawas Nasional China dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pekan lalu.
CCDI, yang berfungsi sebagai pengawas antikorupsi utama China, mengatakan penyelidikan menemukan bahwa Tang telah “meninggalkan tugasnya” dan gagal bertindak dalam mengurangi risiko keuangan serta menerima suap.
Menurut pernyataan CCDI yang dikutip CNN, Selasa (9/1/2024), Tang juga secara ilegal disebut telah menerima dana dan hadiah, seperti kaligrafi dan lukisan berharga, dan memanfaatkan posisinya untuk “mencari keuntungan” dari orang-orang yang dia bantu guna mendapatkan promosi pekerjaan.
Tang bahkan secara ilegal menerima sejumlah besar properti dan “layanan ala pelayan”, imbuh agensi tersebut.
Selain itu, Tang juga membawa buku-buku ke China yang dianggap mempunyai “masalah politik serius”, kata pihak berwenang China.
China Everbright Group tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pemecatan Tang.
Dugaan kejahatan Tang akan dirujuk ke jaksa untuk ditinjau lebih lanjut dan kemungkinan ada penuntutan. Sementara pendapatan dan properti yang diterimanya secara ilegal akan disita atau ditransfer, menurut pernyataan CCDI.
“Pelanggaran Serius”
Tang adalah salah satu pemimpin bisnis paling berpengaruh di China dalam perannya sebagai ketua dari tahun 2007 hingga 2017 di China Everbright, salah satu konglomerat keuangan milik negara tertua dan terbesar di China. Dia juga sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua China Banking Regulatory Commission (CBRC).
Dia adalah salah satu mantan eksekutif terkemuka yang bertabrakan dengan pihak berwenang di China—dan orang kedua dari China Everbright yang dipecat dari partainya dalam beberapa bulan terakhir.
April lalu, Li Xiaopeng, mantan ketua China Everbright yang menggantikan Tang, diselidiki setelah dicurigai melakukan “pelanggaran serius terhadap hukum dan disiplin,” kata CCDI.
Pada bulan Oktober, Li dikeluarkan dari Partai Komunis China dan ditangkap karena diduga menerima suap, menurut laporan Xinhua.
Pada hari Senin, China Evergrande New Energy Vehicle Group mengatakan bahwa seorang eksekutif senior telah ditahan. Dalam pengajuannya ke bursa saham Hong Kong, perusahaan tersebut—yang merupakan unit kendaraan listrik dari raksasa properti Evergrande yang bermasalah—mengatakan bahwa wakil ketuanya, Liu Yongzhuo, telah ditahan “karena dicurigai melakukan kejahatan ilegal.”
Pihak perusahaan tidak memberikan rincian apa pun, dan sahamnya anjlok 7% setelah ditangguhkan dari perdagangan.
Sepanjang tahun lalu, CCDI menyelidiki lebih dari 12 eksekutif senior di lembaga keuangan paling berpengaruh di China, menurut analisis CNN sebelumnya atas pernyataan yang di-posting di website CCDI.
Mereka termasuk nama-nama besar yang menduduki posisi teratas dalam sistem keuangan China, seperti Liu Liange, mantan pimpinan Bank of China milik negara, dan Wang Bin, mantan kepala China Life Insurance milik negara.
Eksekutif lain yang berada di bawah pengawasan CCDI termasuk Bao Fan, seorang bankir investasi terkemuka dan pembuat kesepakatan teknologi, yang hilang pada bulan Februari lalu dan kemudian dilaporkan oleh media pemerintah China bahwa dia berada dalam tahanan lembaga anti-korupsi tersebut.
Perusahaan investasi yang dipimpinnya, China Renaissance, telah menunjuk penggantinya untuk sementara, dan menunjuk penjabat kepala eksekutif pada bulan Oktober.
Zhang Hongli, mantan eksekutif senior di Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), juga menjadi subjek penyelidikan CCDI pada bulan November.
(mas)