5 Strategi Kotor PM Sheikh Hasina Memenangkan Masa Jabatan Kelima

Senin, 08 Januari 2024 - 23:23 WIB
loading...
A A A
“Di sebagian besar gambar dan rekaman yang dibagikan di media dan platform sosial, Anda akan menemukan foto-foto anjing berdiri, berbaring dan berjemur di bawah sinar matahari bersama dengan polisi dan beberapa aktivis Liga Awami,” kata Abdul Moyeen Khan, pemimpin senior BNP, saat memberi pengarahan kepada wartawan setelah pemilu, “Tetapi tidak ada pemilih.”

Khan mengatakan masyarakat telah mengindahkan seruan mereka untuk memboikot pemungutan suara dan memberikan “kartu merah” pada pemilu.

“Bahkan pendukung Liga Awami pun tidak mau repot-repot mendatangi bilik suara untuk memberikan suaranya karena mereka tahu kandidatnya akan menang,” tambahnya.

5. Mengabaikan Legitimasi Pemilu

5 Strategi Kotor PM Sheikh Hasina Memenangkan Masa Jabatan Kelima

Foto/Reuters

Namun para pemimpin AL mengatakan rencana BNP untuk menggagalkan pemilu melalui “hartal” dan “serangan pembakaran” tidak membuahkan hasil karena masyarakat ternyata memilih.

“Ini adalah kemenangan bagi demokrasi kita,” kata Obaidul Quader kepada media setelah mendapatkan keunggulan yang jelas dalam hasil jajak pendapat, “Masyarakat memberikan balasan yang sesuai terhadap terorisme BNP melalui pemungutan suara.”

Quader juga mengatakan kebanyakan orang memilih kandidat pilihan mereka tanpa intimidasi atau campur tangan apa pun dalam pemungutan suara. “Ini adalah salah satu pemilu paling damai di negara ini,” katanya.

Walaupun dua pemilu nasional terakhir diwarnai dengan puluhan kematian dan kekerasan yang parah, pemilu hari Minggu hanya menghasilkan satu kematian dan sangat sedikit bentrokan, menjadikannya salah satu pemilu paling damai dalam sejarah negara Asia Selatan.

“Masyarakat di negara Anda harus bangga dengan terselenggaranya pemilu yang damai ini,” Hisham Kuhail, CEO Komisi Pemilihan Umum Pusat Palestina, salah satu dari beberapa pengamat pemilu asing, mengatakan pada konferensi pers setelahnya.

Namun Kuhail menghindari pertanyaan mengenai jumlah pemilih dan mengatakan bahwa ia hanya menilai hal-hal teknis dari proses pemungutan suara – apakah pemilih diperbolehkan mengakses dan apakah pemungutan suara berlangsung secara sistematis.

“Saya tidak bisa mengomentari skenario politik di sini. Untuk itu saya perlu tinggal minimal sebulan,” imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)