6 Alasan Negara Arab Enggan Bergabung dengan Operation Prosperity Guardian

Selasa, 26 Desember 2023 - 22:22 WIB
loading...
A A A
Ada juga kemungkinan bahwa Houthi akan kembali menyerang depot minyak Saudi, seperti yang mereka lakukan pada tahun 2019 dengan dampak yang menghancurkan. Kelompok Houthi mengancam akan menyerang kapal-kapal ini jika UEA atau Arab Saudi bergabung dengan koalisi angkatan laut yang baru.

5. Lebih Bersikap Pragmatis

6 Alasan Negara Arab Enggan Bergabung dengan Operation Prosperity Guardian

Foto/Reuters

Secara keseluruhan, Uni Emirat Arab tertarik pada posisi yang lebih garis keras melawan Houthi, meskipun mereka belum bergabung dengan koalisi angkatan laut.

UEA dan Arab Saudi “memiliki pandangan berbeda mengenai cara menangani masalah Houthi,” tulis James Stavridis, pensiunan laksamana Angkatan Laut AS, dalam sebuah opini untuk Bloomberg minggu ini. “UEA menyerukan tindakan militer yang kuat terhadap pemberontak, sementara Riyadh menginginkan pendekatan yang lebih terukur. Mereka perlu dibujuk untuk mengesampingkan perselisihan ini.”

Pada bulan Mei, UEA mengatakan akan meninggalkan CMF multinasional, meskipun hal ini belum diresmikan, Eleonora Ardemagni, seorang peneliti di Institut Studi Politik Internasional Italia, mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di Beirut, L'Orient-Le Jour minggu ini.

"UEA tidak puas dengan respons keamanan Washington di Timur Tengah, yang dianggap terlalu lemah dalam beberapa tahun terakhir,” jelas Ardemagni. “Tetapi mereka tetap mendukung tanggapan tegas, yang bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan mengurangi ancaman terhadap pelayaran komersial karena, tidak seperti Saudi, mereka tidak terlibat dalam negosiasi bilateral.”

Kekhawatiran mengenai serangan Houthi terhadap ladang minyak UEA juga bisa menjadi masalah lain.

6. Tidak Ingin Memperkeruh Konflik di Timur Tengah

6 Alasan Negara Arab Enggan Bergabung dengan Operation Prosperity Guardian

Foto/Reuters

Para analis juga mengatakan bahwa satu kesamaan yang dimiliki oleh ketiga negara besar di Laut Merah adalah kenyataan bahwa mereka tidak ingin terlihat bekerja untuk membela Israel.

Jajak pendapat secara berkala menunjukkan bahwa isu kenegaraan Palestina mempunyai resonansi yang besar di kalangan masyarakat di Timur Tengah. Oleh karena itu, para pemimpin Timur Tengah cenderung hanya sekedar basa-basi meskipun sebenarnya mereka tidak ingin berbuat banyak mengenai hal ini.

Selama beberapa tahun terakhir, AS telah mendorong kerja sama antara Israel dan negara-negara Teluk untuk memerangi pengaruh Iran, kata Camille Lons, peneliti tamu di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, pada pekan lalu.

“Sekarang perang di Gaza berarti bahwa kerja sama keamanan Laut Merah tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, karena negara-negara Teluk Arab seperti Arab Saudi kini tidak mau melanjutkan normalisasi Israel.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1142 seconds (0.1#10.140)