Awal Tahun Depan Trump Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem

Sabtu, 20 Januari 2018 - 06:31 WIB
Awal Tahun Depan Trump Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem
Awal Tahun Depan Trump Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan Trump telah menetapkan lokasi untuk kedutaan besar Amerika Serikat (AS) yang baru di Yerusalem dan berencana untuk pindah ke fasilitas tersebut pada tahun 2019. Hal itu diungkapkan oleh dua pejabat senior pemerintah.

Daripada merancang dan membangun sebuah kompleks kedutaan baru, yang menurut pejabat bisa memakan waktu beberapa tahun dan menghabiskan biaya sebanyak satu miliar dolar, Departemen Luar Negeri telah memutuskan untuk memperbaiki fasilitas konsulat AS yang ada di lingkungan Arnona di Yerusalem Barat. Kompleks ini berada di dekat Green Line, perbatasan de facto Israel sebelum perang 1967.

Rencana kedinasan untuk kedutaan akan memangkas biaya dan mengizinkan Duta Besar David Friedman dan stafnya pindah ke sana pada awal tahun depan setelah beberapa perangkat tambahan keamanan dibuat.

Fasilitas saat ini di situs tersebut adalah Konsulat AS di Yerusalem, yang menangani hubungan dengan Palestina. Hal ini dikarenakan AS tidak memiliki kantor konsulat di Ramallah.

Situs Arnona dianggap satu dari tiga kemungkinan pilihan untuk kedutaan besar AS di Yerusalem. Ini mungkin pilihan logistik termudah, karena ini adalah fasilitas terbesar yang ada. Sebuah kantor konsulat di sebelah barat Kota Tua jauh lebih kecil, sementara sebuah plot terbuka yang disewakan Israel ke AS tidak pernah dikembangkan.

Waktu perpindahan tersebut menyebabkan ketegangan antara Sekretaris Negara Rex Tillerson dan Duta Besar AS David Friedman. Pejabat mengatakan Friedman telah mendorong untuk memindahkan kedutaan tahun ini, dengan dukungan dari Jared Kushner, menantu Presiden Donald Trump dan pembantu senior Gedung Putih yang memimpin upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina.

Dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih pada hari Kamis, Tillerson berhasil meyakinkan Presiden untuk mengulur lebih banyak waktu guna meningkatkan keamanan fasilitas baru tersebut.

"Apa yang akan Anda lihat dari sekretarisnya adalah bahwa kita akan melakukan ini dengan kecepatan keamanan, bukan pada laju politik," kata Wakil Sekretaris Jenderal untuk Diplomasi Publik Steve Goldstein seperti dikutip dari CNN, Sabtu (20/1/2018).

Fasilitas baru ini pertama kali dilaporkan oleh The New York Times.

Pengakuan Trump bulan lalu terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan berencana untuk memindahkan kedutaan di sana meradangkan ketegangan di wilayah tersebut dan memicu kemarahan di seluruh dunia. Baik Israel maupun Palestina mengklaim Yerusalem sebagai kota bersejarah mereka.

Pengumuman tersebut dikutuk oleh 128 negara dalam pemungutan suara Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Desember.

Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah kunjungan resmi ke India bahwa AS akan memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem pada akhir tahun ini. Tapi pernyataan itu dengan cepat ditolak oleh Trump, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa langkah tersebut akan memakan waktu lebih lama.

"Pada akhir tahun? Kita membicarakan skenario yang berbeda. Maksud saya jelas itu akan sementara, kami tidak benar-benar melihat itu, itu tidak," kata Trump kepada kantor berita tersebut.

Baca Juga: Trump Sangkal Kedutaan AS Dipindahkan ke Yerusalem dalam Waktu Satu Tahun
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3681 seconds (0.1#10.140)