Diejek Punya Nama Ukraina, Tentara Rusia Dilaporkan Tembak Mati Komandannya

Selasa, 05 Desember 2023 - 21:22 WIB
loading...
Diejek Punya Nama Ukraina,...
Seorang tentara Rusia menembak mati komandannya setelah dicemooh karena memiliki punya nama Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Seorang wakil komandan Angkatan Bersenjata Rusia menembak mati komandannya di wilayah Kherson selatan yang sebagian diduduki Ukraina setelah ia diejek karena memiliki nama "Ukraina". Begitu bunyi laporan saluran Telegram Rusia.

Outlet VChK-OGPU, yang mengaku mendapat informasi orang dalam dari pasukan keamanan Rusia, melaporkan bahwa Sersan Mikhail Khokhlov (37) menembak mati komandannya, Letnan Ivan Krivosheev (37), dengan senapan serbu AK-74. Khokhlov juga menembak dan melukai leher rekannya Alexander Lykov.

“Sebelumnya, pada malam sebelum kejadian, ketiganya sedang minum-minum. Pada titik tertentu, mereka mulai mengolok-olok Khokhlov karena nama belakangnya, yang jelas-jelas tidak disukai oleh tentara tersebut, dan dia mengeluarkan senapan mesin,” lapor saluran VChK-OGPU seperti dilansir dari Newsweek, Selasa (5/12/2023).



Nama Khokhlov dapat dipandang berasal dari kata "Khokhol", yang merupakan istilah Rusia untuk menghina orang Ukraina.

“Sekarang penembaknya telah ditahan dan diserahkan dengan jaminan kantor komandan resimen 1218. Diketahui bahwa sebagian besar prajurit resimen ini dimobilisasi, dan berasal dari berbagai wilayah Rusia. Ketiganya memiliki anak di rumah mereka,” tambah VChK-OGPU.

Namun saluran tersebut tidak merinci kapan penembakan itu terjadi. Newsweek juga belum memverifikasi rinciannya.

Insiden penembakan tersebut juga dilaporkan oleh saluran berita independen Rusia ASTRA, yang mengatakan alasan pasti pembunuhan tersebut saat ini tidak diketahui. Outlet tersebut menambahkan bahwa baku tembak terjadi pada Minggu pagi.

Newsweek telah menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia untuk memberikan komentar melalui email pada hari Selasa.



Ada banyak laporan mengenai konflik internal di dalam unit Rusia selama invasi besar-besaran ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam pembaruan intelijen mengenai perang tersebut pada bulan September bahwa personel militer Rusia menderita rendahnya semangat kerja karena tidak adanya rotasi unit reguler di luar tugas tempur.

Badan intelijen Ukraina bulan lalu mengatakan bahwa tentara Rusia yang dimobilisasi memukuli sampai mati wakil komandan mereka di Crimea yang dianeksasi, sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

"Para prajurit dari Divisi Senapan Motor Pengawal ke-20, bagian dari Angkatan Darat kedelapan di distrik militer selatan Rusia, menimbulkan luka parah pada Kolonel Musurbekov pada tanggal 1 November. Mereka melarikan diri ke wilayah tetangga Rusia, Krasnodar," kata badan intelijen Ukraina.

Newsweek tidak dapat memverifikasi klaim intelijen Ukraina, dan telah menghubungi pihak berwenang Rusia untuk memberikan komentar melalui email.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2028 seconds (0.1#10.140)