Sekjen NATO: Bersiaplah Menghadapi Kabar Buruk dari Ukraina

Minggu, 03 Desember 2023 - 20:50 WIB
loading...
Sekjen NATO: Bersiaplah Menghadapi Kabar Buruk dari Ukraina
Ukraina hanya menjadi mimpi buruk bagi AS dan Eropa. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Militer Ukraina telah gagal mencapai terobosan apa pun di medan perang selama beberapa bulan terakhir, namun Barat harus mendukung negara tersebut. Menurut Sekjen NATO Jens Stoltenberg juga menyesalkan kegagalan industri pertahanan blok militer dalam menyediakan amunisi yang dibutuhkan Kiev.

Awal pekan ini Stoltenberg memperingatkan bahwa Moskow telah mengumpulkan rudal menjelang musim dingin, dan mencatat bahwa produsen senjata Rusia beroperasi “dengan landasan perang.”

Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Das Erste Jerman yang disiarkan pada hari Sabtu (2/12/2023), Stoltenberg mengakui bahwa garis depan di Ukraina sebagian besar tidak berubah akhir-akhir ini, dan menambahkan bahwa “perang sulit untuk direncanakan.”

“Kita harus bersiap menghadapi kabar buruk. Perang terjadi secara bertahap, namun kita harus mendukung Ukraina dalam kondisi baik dan buruk,” tegas Sekjen NATO.

Menurut Stoltenberg, “meningkatkan produksi merupakan hal yang sangat penting” pada saat ini.



Ketika ditanya apa yang harus dilakukan Kiev sementara para pendukungnya meningkatkan kapasitas produksi senjata – sesuatu yang pasti membutuhkan waktu – Stoltenberg mengatakan bahwa ia akan menyerahkan “keputusan operasional yang sulit” ini kepada para pemimpin dan komandan militer Ukraina.

“Saya pikir salah satu masalah yang harus kita atasi adalah fragmentasi industri pertahanan Eropa. Kami tidak mampu bekerja sama sedekat yang seharusnya,” kata Sekretaris Jenderal NATO. Dia meminta semua negara anggota untuk “mengatasi kepentingan nasional yang sempit” dan meningkatkan pasokan dibandingkan menikmati kenaikan harga.

Berbicara setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels pada hari Rabu, Stoltenberg memperingatkan bahwa “Rusia telah menimbun persediaan rudal dalam jumlah besar menjelang musim dingin, dan kami melihat upaya-upaya baru untuk menyerang jaringan listrik dan infrastruktur energi Ukraina.”

Dua hari sebelumnya, ia mengatakan kepada wartawan bahwa “kita tidak boleh meremehkan Rusia.” Ketua NATO mencatat bahwa Moskow telah menempatkan “industri pertahanannya pada landasan perang,” sehingga “sulit untuk mencapai perolehan teritorial yang kita harapkan.”

Namun, ia tidak menyebut situasi saat ini sebagai “jalan buntu” – deskripsi yang digunakan oleh panglima angkatan bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, pada awal November.

Menurut perkiraan terbaru Kementerian Pertahanan Rusia, serangan balasan Kiev, yang dimulai pada awal Juni, telah mengakibatkan lebih dari 125.000 korban jiwa di pihak Ukraina pada 1 Desember.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1969 seconds (0.1#10.140)