Biden Bertemu Xi Jinping di Tengah Perselisihan Militer dan Ekonomi
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping untuk pertama kalinya dalam setahun pada Rabu waktu setempat. Keduanya bertemu untuk melakukan pembicaraan yang dapat meredakan perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba, dan kecerdasan buatan.
Biden menyambut pemimpin China tersebut di perkebunan Filoli, sebuah rumah pedesaan dan taman sekitar 48 km selatan San Francisco, tempat mereka nanti akan menghadiri pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Pemimpin AS dan China itu akan berusaha mengurangi gesekan dalam hubungan yang dianggap paling penting di dunia oleh banyak orang, namun kemajuan besar dalam mengatasi perbedaan besar yang memisahkan mereka mungkin harus menunggu beberapa hari lagi.
Dalam pertemuan tersebut Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa persaingan di antara kedua negara tidak boleh mengarah pada konflik.
"Kami sudah saling kenal sejak lama, pertemuan kami selalu jujur, terus terang dan bermanfaat," kata Biden mengawali pidato singkatnya.
"Saya pikir yang terpenting adalah Anda dan Saya memahami satu sama lain dengan jelas, dari pemimpin ke pemimpin," sambungnya.
“Kita harus memastikan bahwa persaingan tidak mengarah pada konflik,” ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/11/2023).
Pada gilirannya, Jinping mengatakan bahwa hubungan bilateral AS-China adalah hubungan bilateral paling penting di dunia.
“Ini harus berkembang dengan cara yang menguntungkan kedua bangsa dan memenuhi tanggung jawab kita untuk kemajuan umat manusia,” katanya.
Biden menyambut pemimpin China tersebut di perkebunan Filoli, sebuah rumah pedesaan dan taman sekitar 48 km selatan San Francisco, tempat mereka nanti akan menghadiri pertemuan puncak forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
Pemimpin AS dan China itu akan berusaha mengurangi gesekan dalam hubungan yang dianggap paling penting di dunia oleh banyak orang, namun kemajuan besar dalam mengatasi perbedaan besar yang memisahkan mereka mungkin harus menunggu beberapa hari lagi.
Dalam pertemuan tersebut Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa persaingan di antara kedua negara tidak boleh mengarah pada konflik.
"Kami sudah saling kenal sejak lama, pertemuan kami selalu jujur, terus terang dan bermanfaat," kata Biden mengawali pidato singkatnya.
"Saya pikir yang terpenting adalah Anda dan Saya memahami satu sama lain dengan jelas, dari pemimpin ke pemimpin," sambungnya.
“Kita harus memastikan bahwa persaingan tidak mengarah pada konflik,” ia menambahkan seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/11/2023).
Pada gilirannya, Jinping mengatakan bahwa hubungan bilateral AS-China adalah hubungan bilateral paling penting di dunia.
“Ini harus berkembang dengan cara yang menguntungkan kedua bangsa dan memenuhi tanggung jawab kita untuk kemajuan umat manusia,” katanya.