Ngerinya RS al-Shifa Gaza akibat Invasi Israel: Mayat Berserakan, Tidak Manusiawi

Rabu, 15 November 2023 - 10:08 WIB
loading...
A A A
Al-Quds, rumah sakit terbesar kedua di wilayah tersebut, telah terputus dari dunia luar selama seminggu.

RS dan tenaga medis, dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional dan pihak-pihak yang berkonflik harus memastikan perlindungan mereka.

Mereka tidak dapat digunakan untuk melindungi sasaran militer dari serangan, namun operasi apa pun di sekitar atau di dalam harus melindungi pasien, staf, dan warga sipil lainnya, kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam laporan terbarunya dari Gaza.

Israel telah berjanji untuk membantu mengevakuasi bayi-bayi di RS al-Shifa. Sejauh ini hal itu belum terjadi.

Sebelumnya pada hari Selasa, sebuah gambar yang memilukan muncul dari rumah sakit yang sama—memperlihatkan tujuh bayi yang dibundel menjadi satu, beberapa di antaranya menggunakan kain berwarna hijau rumah sakit yang tidak dapat dideskripsikan dan lainnya dengan selang yang mencuat di dalamnya.

Ketujuh bayi tersebut termasuk di antara 39 bayi yang lahir prematur dengan berat masing-masing kurang dari 1,5 kg.

Masing-masing harus berada di inkubator agar suhu tubuh bisa diatur.

Sebaliknya, mereka dipindahkan ke tempat tidur biasa—ditempatkan berdampingan dan ditutupi dengan paket popok dan kotak kardus berisi kain kasa steril—selama akhir pekan karena tidak ada lagi bahan bakar untuk menjalankan generator yang menggerakkan inkubator.

“Kemarin saya memiliki 39 bayi... hari ini 36 bayi,” kata dokter Mohamed Tabasha, kepala bagian anak RS setempat, kepada Reuters.

"Saya tidak bisa mengatakan berapa lama mereka bisa bertahan. Saya bisa kehilangan dua bayi lagi hari ini... atau dalam satu jam."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0908 seconds (0.1#10.140)