Sejarah Perbatasan Rafah, Pos Pembatas antara Gaza dan Mesir

Senin, 13 November 2023 - 14:54 WIB
loading...
A A A
Akibatnya, pada November 2005, Israel, Mesir, dan Otoritas Palestina menandatangani Perjanjian Rafah, yang memberikan Otoritas Palestina kendali atas perlintasan Rafah, dengan pengawasan dari Uni Eropa dan koordinasi dengan Israel.

Perjanjian ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang antara Gaza dan Mesir, serta antara Gaza dan Tepi Barat melalui Israel. Namun perjanjian tersebut tidak berlangsung lama.

Dikutip dari laman The Guardian, pada Juni 2007, Hamas mengambil alih Jalur Gaza dari Fatah dalam perseteruan sengit. Israel kemudian menutup perlintasan Rafah dan semua perlintasan lainnya antara Gaza dan Israel, mengepung wilayah tersebut.

Perlintasan Rafah tetap ditutup sebagian besar waktu hingga Mei 2011, ketika Mesir mengumumkan bahwa akan membuka perlintasan Rafah secara permanen untuk orang-orang Palestina. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap revolusi Mesir dan rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.

Namun, Mesir masih membatasi pergerakan barang dan kendaraan melalui perlintasan Rafah. Mereka juga akan memberlakukan pembatasan pada kategori orang yang dapat melintasi, seperti wanita, anak-anak, orang tua, pelajar, dan pemegang visa.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)