Media AS: Amerika Khawatir ATACMS Tidak Akan Buat Perbedaan di Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Para pejabat Amerika Serikat (AS) dilaporkan meragukan keefektifan rudal jarak jauh yang dengan enggan disetujui oleh Presiden Joe Biden untuk diberikan kepada Ukraina . Mereka mengatakan bahwa rudal tersebut mungkin tidak menjadi penentu perbedaan yang signifikan dalam konflik Kiev dengan pasukan Rusia.
Yang menjadi permasalahan adalah Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 (ATACMS), yang disetujui Biden untuk diberikan kepada Ukraina pada bulan September setelah sebelumnya menahan kekhawatiran bahwa senjata tersebut dapat meningkatkan konflik dengan memungkinkan Kiev menembak jauh ke wilayah Rusia.
“Sekarang ketakutan mengenai ATACMS adalah bahwa mereka tidak akan membuat perbedaan besar karena Rusia sedang belajar bagaimana memarkir pesawat mereka di luar jangkauan senjata,” lapor New York Times, mengutip para pembantu Biden yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari RT, Rabu (8/11/2023).
New York Times melaporkan Biden menghadapi batasan” pengaruhnya terhadap konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas. Para pejabat AS merasa terganggu dengan komentar Jenderal Ukraina Valery Zaluzhny pekan lalu yang mengakui bahwa ia tidak mengharapkan “terobosan” besar di medan perang.
"Banyak staf Biden yang setuju bahwa konflik tersebut telah mencapai jalan buntu,” kata surat kabar tersebut.
“Tetapi mereka khawatir bahwa keterusterangan Jenderal Zaluzhny akan mempersulit Partai Republik untuk memilih pendanaan perang yang agresif,” sambung laporan itu.
Para pejabat pemerintahan Biden juga khawatir bahwa komentar tersebut dapat mendorong Putin untuk “berusaha keras” dan menunggu kemungkinan mundurnya dukungan AS terhadap Ukraina jika Donald Trump atau anggota Partai Republik lainnya memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak selama berbulan-bulan untuk membujuk Washington agar menyediakan ATACMS, dengan mengatakan bahwa hal itu penting untuk menyerang jauh di belakang garis pertahanan Rusia. Zelensky mengaku telah menggunakan rudal tersebut untuk pertama kalinya pada 17 Oktober, dan mengatakan bahwa rudal tersebut “terbukti” efektif.
Ukraina dilaporkan diberikan versi senjata tersebut dengan jangkauan sekitar 100 mil, dibandingkan dengan jangkauan maksimum sistem yang mencapai 190 mil.
Pasukan Rusia mengklaim telah mencegat dua rudal ATACMS akhir bulan lalu. Ukraina telah menggunakan rudal tersebut untuk menargetkan lapangan udara Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ATACMS hanya akan memperpanjang penderitaan Ukraina namun tidak akan membawa perubahan besar di medan perang.
“Tentu saja kami akan mampu menghalau serangan-serangan ini,” katanya kepada wartawan.
Yang menjadi permasalahan adalah Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat MGM-140 (ATACMS), yang disetujui Biden untuk diberikan kepada Ukraina pada bulan September setelah sebelumnya menahan kekhawatiran bahwa senjata tersebut dapat meningkatkan konflik dengan memungkinkan Kiev menembak jauh ke wilayah Rusia.
“Sekarang ketakutan mengenai ATACMS adalah bahwa mereka tidak akan membuat perbedaan besar karena Rusia sedang belajar bagaimana memarkir pesawat mereka di luar jangkauan senjata,” lapor New York Times, mengutip para pembantu Biden yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari RT, Rabu (8/11/2023).
New York Times melaporkan Biden menghadapi batasan” pengaruhnya terhadap konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Hamas. Para pejabat AS merasa terganggu dengan komentar Jenderal Ukraina Valery Zaluzhny pekan lalu yang mengakui bahwa ia tidak mengharapkan “terobosan” besar di medan perang.
"Banyak staf Biden yang setuju bahwa konflik tersebut telah mencapai jalan buntu,” kata surat kabar tersebut.
“Tetapi mereka khawatir bahwa keterusterangan Jenderal Zaluzhny akan mempersulit Partai Republik untuk memilih pendanaan perang yang agresif,” sambung laporan itu.
Para pejabat pemerintahan Biden juga khawatir bahwa komentar tersebut dapat mendorong Putin untuk “berusaha keras” dan menunggu kemungkinan mundurnya dukungan AS terhadap Ukraina jika Donald Trump atau anggota Partai Republik lainnya memenangkan pemilihan presiden tahun depan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak selama berbulan-bulan untuk membujuk Washington agar menyediakan ATACMS, dengan mengatakan bahwa hal itu penting untuk menyerang jauh di belakang garis pertahanan Rusia. Zelensky mengaku telah menggunakan rudal tersebut untuk pertama kalinya pada 17 Oktober, dan mengatakan bahwa rudal tersebut “terbukti” efektif.
Ukraina dilaporkan diberikan versi senjata tersebut dengan jangkauan sekitar 100 mil, dibandingkan dengan jangkauan maksimum sistem yang mencapai 190 mil.
Pasukan Rusia mengklaim telah mencegat dua rudal ATACMS akhir bulan lalu. Ukraina telah menggunakan rudal tersebut untuk menargetkan lapangan udara Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ATACMS hanya akan memperpanjang penderitaan Ukraina namun tidak akan membawa perubahan besar di medan perang.
“Tentu saja kami akan mampu menghalau serangan-serangan ini,” katanya kepada wartawan.
(ian)