Israel Bombardir Area Sekitar Rumah Sakit Al-Quds Tempat Ribuan Orang Berlindung
loading...
A
A
A
GAZA - Militer Israel telah membombardir area sekitar Rumah Sakit Al-Quds di Gaza pada hari Minggu. Fasilitas medis itu telah menjadi tempat ribuan orang berlindung sejak perang pecah 7 Oktober lalu.
Serangan itu terjadi setelah militer Zionis Israel mengirim pesan peringatan kepada Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) untuk segera mengungsi dari rumah sakit tersebut.
"Kami memiliki 400 pasien, sebagian besar berada di unit perawatan intensif, mengungsi berarti membunuh mereka,” kata juru bicara PRCS Nebal Farsakh, seperti dikutip Middle East Eye, Senin (30/10/2023).
PRCS mengatakan bahwa sejak Minggu pagi, serangan Israel menargetkan daerah yang hanya berjarak 50 meter dari Rumah Sakit Al-Quds.
“Tentara Israel sengaja terus meluncurkan roket langsung di dekat Rumah Sakit Al-Quds dengan tujuan memaksa staf medis, pengungsi dan pasien untuk dievakuasi dari rumah sakit,” kata organisasi medis itu dalam sebuah pernyataan.
“Ada stasiun pembangkit oksigen di bagian timur dan utara rumah sakit, selain tiga generator listrik di bagian utara rumah sakit. Ini menimbulkan bahaya besar, karena penembakan berpotensi menyebabkan kebakaran besar di daerah tersebut," lanjut PRCS.
Rumah sakit di seluruh Gaza telah mencapai titik puncaknya dan penuh sesak. Sebab, hampir 1,4 juta orang di Gaza kini menjadi pengungsi internal, ribuan orang terpaksa berlindung di rumah sakit.
Rumah Sakit Al-Quds, yang juga menampung personel PRCS dan ambulans, menjadi tempat berlindung sekitar 14.000 pengungsi Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
PRCS mengatakan bahwa pengeboman di dekat rumah sakit oleh Israel pada hari Minggu telah menyebabkan kerusakan pada gedung dan membuat pasien, staf medis, dan pengungsi menghirup asap.
Sejak Israel memutus aliran listrik, bahan bakar dan air ke daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut pada tanggal 9 Oktober, rumah sakit kewalahan, dengan kurangnya sumber daya untuk menyelamatkan nyawa, banyaknya pasien yang terluka parah dan ribuan orang mencari perlindungan.
Serangan itu terjadi setelah militer Zionis Israel mengirim pesan peringatan kepada Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) untuk segera mengungsi dari rumah sakit tersebut.
"Kami memiliki 400 pasien, sebagian besar berada di unit perawatan intensif, mengungsi berarti membunuh mereka,” kata juru bicara PRCS Nebal Farsakh, seperti dikutip Middle East Eye, Senin (30/10/2023).
PRCS mengatakan bahwa sejak Minggu pagi, serangan Israel menargetkan daerah yang hanya berjarak 50 meter dari Rumah Sakit Al-Quds.
“Tentara Israel sengaja terus meluncurkan roket langsung di dekat Rumah Sakit Al-Quds dengan tujuan memaksa staf medis, pengungsi dan pasien untuk dievakuasi dari rumah sakit,” kata organisasi medis itu dalam sebuah pernyataan.
“Ada stasiun pembangkit oksigen di bagian timur dan utara rumah sakit, selain tiga generator listrik di bagian utara rumah sakit. Ini menimbulkan bahaya besar, karena penembakan berpotensi menyebabkan kebakaran besar di daerah tersebut," lanjut PRCS.
Rumah sakit di seluruh Gaza telah mencapai titik puncaknya dan penuh sesak. Sebab, hampir 1,4 juta orang di Gaza kini menjadi pengungsi internal, ribuan orang terpaksa berlindung di rumah sakit.
Rumah Sakit Al-Quds, yang juga menampung personel PRCS dan ambulans, menjadi tempat berlindung sekitar 14.000 pengungsi Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.
PRCS mengatakan bahwa pengeboman di dekat rumah sakit oleh Israel pada hari Minggu telah menyebabkan kerusakan pada gedung dan membuat pasien, staf medis, dan pengungsi menghirup asap.
Sejak Israel memutus aliran listrik, bahan bakar dan air ke daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut pada tanggal 9 Oktober, rumah sakit kewalahan, dengan kurangnya sumber daya untuk menyelamatkan nyawa, banyaknya pasien yang terluka parah dan ribuan orang mencari perlindungan.