Waswas Perang Israel-Hamas Meluas, Yordania Minta Sistem Rudal Patriot AS
loading...
A
A
A
AMMAN - Yordania, salah satu sekutu utama Amerika Serikat (AS), meminta Washington untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot ke negara Arab tersebut. Permintaan itu dipicu kekhawatiran perang Israel-Hamas akan meluas.
“Kami meminta pihak Amerika untuk membantu meningkatkan sistem pertahanan kami dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot,” kata juru bicara militer Yordania Brigadir Jenderal Mustafa Hiyari kepada stasiun televisi pemerintah, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (30/10/2023).
Sistem rudal Patriot AS pernah ditempatkan di kerajaan tersebut pada tahun 2013 menyusul pemberontakan di negara tetangganya di utara, Suriah, di mana kerajaan tersebut khawatir perang saudara Suriah dapat meluas dan memicu konflik regional.
Yordania semakin khawatir bahwa pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Para pejabat di Amman khawatir perang akan melebar ke berbagai wilayah di Timur Tengah.
Patriot, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, biasanya kekurangan pasokan, sehingga sekutu Amerika di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Hiyari membantah laporan media sosial bahwa Pentagon menggunakan pangkalannya untuk mengangkut beberapa peralatan dan senjata dari depotnya ke Israel untuk meningkatkan pertahanannya dalam perang di Gaza.
Seorang diplomat Barat mengatakan Pentagon telah menggunakan instalasi militer Yordania dalam beberapa bulan terakhir, ketika Washington memperkuat postur militernya di wilayah tersebut.
Amerika Serikat telah mengirim sejumlah besar kekuatan Angkatan Laut ke Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua kapal induk, kapal pendukung mereka, dan menambah ribuan tentara di wilayah tersebut.
Pejabat senior pemerintahan Joe Biden termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memperingatkan risiko peningkatan besar serangan terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah dan bahwa Iran dapat berupaya memperluas perang Israel-Hamas.
Yordania memiliki ratusan pelatih Amerika di negara tersebut dan merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan Amerika sepanjang tahun.
“Kami meminta pihak Amerika untuk membantu meningkatkan sistem pertahanan kami dengan sistem rudal pertahanan udara Patriot,” kata juru bicara militer Yordania Brigadir Jenderal Mustafa Hiyari kepada stasiun televisi pemerintah, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (30/10/2023).
Sistem rudal Patriot AS pernah ditempatkan di kerajaan tersebut pada tahun 2013 menyusul pemberontakan di negara tetangganya di utara, Suriah, di mana kerajaan tersebut khawatir perang saudara Suriah dapat meluas dan memicu konflik regional.
Yordania semakin khawatir bahwa pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Para pejabat di Amman khawatir perang akan melebar ke berbagai wilayah di Timur Tengah.
Patriot, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih, biasanya kekurangan pasokan, sehingga sekutu Amerika di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Hiyari membantah laporan media sosial bahwa Pentagon menggunakan pangkalannya untuk mengangkut beberapa peralatan dan senjata dari depotnya ke Israel untuk meningkatkan pertahanannya dalam perang di Gaza.
Seorang diplomat Barat mengatakan Pentagon telah menggunakan instalasi militer Yordania dalam beberapa bulan terakhir, ketika Washington memperkuat postur militernya di wilayah tersebut.
Amerika Serikat telah mengirim sejumlah besar kekuatan Angkatan Laut ke Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua kapal induk, kapal pendukung mereka, dan menambah ribuan tentara di wilayah tersebut.
Pejabat senior pemerintahan Joe Biden termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memperingatkan risiko peningkatan besar serangan terhadap pasukan Amerika di Timur Tengah dan bahwa Iran dapat berupaya memperluas perang Israel-Hamas.
Yordania memiliki ratusan pelatih Amerika di negara tersebut dan merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan Amerika sepanjang tahun.