Satu-Satunya Negara Nuklir Islam Peringatkan Israel: Perang di Gaza Harus Dihentikan

Minggu, 29 Oktober 2023 - 15:05 WIB
loading...
Satu-Satunya Negara...
Pakistan, satu-satunya negara Islam yang bersenjata nuklir memperingatkan Israel untuk hentikan perang di Gaza, Palestina. Foto/REUTERS
A A A
ISLAMABAD - Pakistan, satu-satunya negara Islam di dunia yang bersenjata nuklir memperingatkan Israel untuk menghentikan perangnya di Gaza, Palestina.

Duta Besar Pakistan untuk PBB Munir Akram mengatakan kepada Newsweek bahwa gencatan senjata diperlukan. Dia memperingatan potensi ketidakstabilan regional jika konflik Israel dan Hamas yang sudah menghancurkan itu semakin parah.

“Ini adalah kewajiban yang diserahkan kepada semua negara anggota [PBB] untuk mencegah eskalasi konflik,” kata Akram.

“Kami berharap konflik tersebut tidak terjadi, namun konflik tersebut telah terjadi, dan sekarang kami harus menghentikannya, menghentikan pertempuran dan menghindari penderitaan yang sedang terjadi dan mungkin akan terjadi jika konflik ini terus berlanjut,” paparnya, yang dilansir Minggu (29/10/2023).

Meskipun Pakistan, salah satu negara terpadat di dunia dan satu-satunya negara Muslim yang memiliki senjata nuklir, berada ribuan mil jauhnya dari garis depan Jalur Gaza, Akram mengidentifikasi adanya hubungan langsung antara Pakistan dan Palestina.

Menurutnya, keterkaitan ini menjadi lebih nyata dengan menarik persamaan antara konflik Israel-Palestina dan perselisihan India-Pakistan atas wilayah Kashmir yang terbagi, yang mana masyarakat Pakistan memperingati “Hari Hitam” pada hari Jumat.

Pejabat kesehatan setempat di Gaza yang dikuasai Hamas telah menghitung lebih dari 7.000 kematian akibat serangan udara Israel sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Akram berargumentasi bahwa itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. “Hal ini seharusnya dapat diterima oleh negara atau masyarakat beradab mana pun dan kami menentangnya, oleh karena itu kami berharap hal ini akan berhenti,” katanya.

“Ada kewajiban tambahan bagi kami sebagai negara Islam,” ujarnya.

“Kami merasa memiliki kewajiban, komitmen emosional terhadap Palestina dan kebebasan rakyat Palestina,” kata Akram.

“Ini adalah prinsip yang menjadi komitmen kami secara politik karena Kashmir. Kami sangat berkomitmen pada prinsip tersebut, dan kami ingin melihat kemenangan prinsip penentuan nasib sendiri.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)