Ada Apa Saja di Terowongan Bawah Tanah Hamas? dari Penjara Sandera hingga Jebakan Maut bagi Tentara Israel

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 03:44 WIB
loading...
A A A
Salah satu operator terowongan Rafah, Abu Qusay, mengatakan penggalian terowongan sepanjang setengah mil membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan dan dapat menghasilkan keuntungan hingga USD100.000 per hari. Barang yang paling menguntungkan adalah peluru, yang dibeli masing-masing seharga USD1 di Mesir dan berharga lebih dari USD6 di Gaza. Senapan Kalashnikov, katanya, berharga USD800 di Mesir dan dijual dua kali lipatnya.

Pada tahun 2007 sayap militer diperkirakan telah membawa komandannya Mohammed Deif ke Gaza melewati terowongan dari Mesir. Deif adalah dalang di balik serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober ke Israel, yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera.

4. Jebakan Maut bagi Tentara Israel

Ada Apa Saja di Terowongan Bawah Tanah Hamas? dari Penjara Sandera hingga Jebakan Maut bagi Tentara Israel

Foto/Reuters

Profesor Joel Roskin, ahli geomorfologi dan geologi dari Universitas Bar-Ilan Israel mengatakan sulit untuk memetakan jaringan terowongan secara akurat dari permukaan atau luar angkasa, dan menambahkan bahwa informasi yang sangat rahasia sangat penting untuk pemetaan 3D dan visualisasi citra.

Di antara unit elit yang ditugaskan untuk bergerak di bawah tanah adalah Yahalom, komando spesialis dari Korps Teknik Tempur Israel yang dikenal sebagai "musang", yang berspesialisasi dalam menemukan, membersihkan, dan menghancurkan terowongan.

Awal pekan ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi pejuang Yahalom dan mengatakan kepada mereka: "Saya mengandalkan Anda, rakyat Israel mengandalkan Anda."

Sumber-sumber Israel mengatakan apa yang menanti mereka sangat berat dan mereka menghadapi musuh yang telah berkumpul kembali dan belajar dari operasi Israel sebelumnya pada tahun 2014 dan 2021.

“Akan ada banyak jebakan. Mereka memiliki senjata termobarik yang tidak mereka miliki pada tahun 2021, yang lebih mematikan. Dan saya yakin mereka memperoleh banyak sistem senjata anti-tank yang akan mencoba untuk menyerang. APC (pengangkut personel lapis baja), tank kami,” kata Amnon Sofrin, mantan brigadir jenderal dan mantan komandan Korps Intelijen Tempur.

Sofrin, yang sebelumnya juga menjabat kepala direktorat intelijen agen mata-mata Mossad Israel, mengatakan Hamas juga akan berusaha menculik tentara.

Daphne Richemond-Barak, profesor di Universitas Reichman Israel dan penulis buku Underground Warfare, mengatakan konflik di Suriah dan Irak telah mengubah situasi.

“Apa yang mungkin dihadapi IDF (militer Israel) di dalam terowongan juga merupakan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh oleh kelompok-kelompok seperti ISIS (Negara Islam) dan telah… diteruskan ke Hamas.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0800 seconds (0.1#10.140)