Resolusi AS dan Rusia Terkait Krisis Jalur Gaza Gagal di DK PBB
loading...
A
A
A
NEW YORK - Dua rancangan resolusi yang diusulkan secara terpisah oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia mengenai konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung gagal disahkan pada hari Rabu di Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
Para anggota dewan tersebut pertama kali memberikan suara untuk rancangan resolusi AS, yang menuntut jeda kemanusiaan di Gaza, mengutuk serangan kelompok Palestina Hamas di Israel pada 7 Oktober dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang tersisa yang ditahan oleh Hamas.
Resolusi tersebut mendapat 10 suara mendukung, sementara Rusia, China dan Uni Emirat Arab memberikan suara menentangnya.
Utusan AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan AS sangat kecewa karena Rusia dan China memveto resolusi tersebut.
"Resolusi AS kuat dan seimbang, dan itu adalah hasil konsultasi dengan anggota Dewan ini. Kami mendengarkan Anda semua. Kami memasukkan masukan,” ujarnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (26/10/2023).
Dia juga mendesak negara-negara anggota untuk tidak mendorong perilaku sinis dan tidak bertanggung jawab Rusia dengan memberikan suara untuk rancangan resolusi tersebut, yang diajukan pada menit-menit terakhir.
Sedangkan rancangan resolusi Rusia, yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan, juga ditolak di Dewan Keamanan setelah gagal mendapatkan suara yang cukup.
Resolusi itu memperoleh empat suara mendukung, dua suara menentang, dan sembilan suara abstain. AS dan Inggris memberikan suara menentang.
Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan Rusia menyesalkan Dewan Keamanan tidak dapat menggunakan kesempatan lain untuk menanggapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Tengah.
Setelah itu, Robert Wood, perwakilan alternatif AS untuk Urusan Politik Khusus di PBB, mengatakan bahwa tidak ada gunanya membahas resolusi itikad buruk Rusia.
“Amerika Serikat tidak dapat mendukung resolusi Rusia lainnya yang diajukan tanpa konsultasi dan gagal mencerminkan kenyataan di lapangan,” kata Wood.
Dewan Keamanan PBB memveto empat rancangan resolusi mengenai situasi Israel-Palestina dalam waktu 10 hari. Pekan lalu, dua rancangan resolusi berbeda yang diusulkan oleh Brasil dan Rusia juga ditolak.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
Para anggota dewan tersebut pertama kali memberikan suara untuk rancangan resolusi AS, yang menuntut jeda kemanusiaan di Gaza, mengutuk serangan kelompok Palestina Hamas di Israel pada 7 Oktober dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang tersisa yang ditahan oleh Hamas.
Resolusi tersebut mendapat 10 suara mendukung, sementara Rusia, China dan Uni Emirat Arab memberikan suara menentangnya.
Utusan AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan AS sangat kecewa karena Rusia dan China memveto resolusi tersebut.
Baca Juga
"Resolusi AS kuat dan seimbang, dan itu adalah hasil konsultasi dengan anggota Dewan ini. Kami mendengarkan Anda semua. Kami memasukkan masukan,” ujarnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (26/10/2023).
Dia juga mendesak negara-negara anggota untuk tidak mendorong perilaku sinis dan tidak bertanggung jawab Rusia dengan memberikan suara untuk rancangan resolusi tersebut, yang diajukan pada menit-menit terakhir.
Sedangkan rancangan resolusi Rusia, yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan, juga ditolak di Dewan Keamanan setelah gagal mendapatkan suara yang cukup.
Resolusi itu memperoleh empat suara mendukung, dua suara menentang, dan sembilan suara abstain. AS dan Inggris memberikan suara menentang.
Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan Rusia menyesalkan Dewan Keamanan tidak dapat menggunakan kesempatan lain untuk menanggapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Timur Tengah.
Setelah itu, Robert Wood, perwakilan alternatif AS untuk Urusan Politik Khusus di PBB, mengatakan bahwa tidak ada gunanya membahas resolusi itikad buruk Rusia.
“Amerika Serikat tidak dapat mendukung resolusi Rusia lainnya yang diajukan tanpa konsultasi dan gagal mencerminkan kenyataan di lapangan,” kata Wood.
Dewan Keamanan PBB memveto empat rancangan resolusi mengenai situasi Israel-Palestina dalam waktu 10 hari. Pekan lalu, dua rancangan resolusi berbeda yang diusulkan oleh Brasil dan Rusia juga ditolak.
Lihat Juga: Senator AS Ancam Tindakan Militer terhadap ICC setelah Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu
(ian)