2 Petinggi Hamas yang Paling Diburu Israel: Yahya Sinwar dan Mohammed Deif

Selasa, 17 Oktober 2023 - 01:43 WIB
loading...
2 Petinggi Hamas yang...
Yahya Sinwar dan Mohammed Deif sekarang menjadi dua petinggi Hamas yang paling diburu militer dan intelijen Israel. Foto/LT
A A A
TEL AVIV - Yahya Sinwar dan Mohammed Deif sekarang menjadi dua petinggi Hamas yang paling diburu militer dan intelijen Israel. Keduannya dianggap sebagai sosok di balik serangan mengejutkan "Operasi Badai al-Aqsa" yang menyebabkan 1.300 orang tewas.

“Ini Sinwar dan Deif,” kata Ron Dermer, Menteri Urusan Strategis dan anggota Kabinet Perang Israel, kepada CBS News dalam sebuah wawancara di Tel Aviv pada hari Minggu.

“Ada dua orang di Gaza. Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan ini. Namun mereka didukung, sekali lagi, oleh Iran. Mereka didukung secara finansial. Mereka didukung dengan senjata. Mereka didukung dengan pelatihan, dengan logistik, dengan komunikasi, dengan dukungan politik. Iran adalah sumber dari banyak masalah di Timur Tengah," lanjut dia.



Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht juga menyoroti Sinwar dalam sebuah briefing pada hari Sabtu.

“Orang ini sedang dalam pengawasan kami,” kata Hecht. "Dia adalah orang mati yang sedang berjalan dan kita akan menemui orang itu."

Sinwar merupakan pemimpin Hamas yang menjalankan urusan sehari-hari pemerintahan faksi tersebut di Gaza, Palestina. Sedangkan Deif merupakan komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas.

Para pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengatakan, sejak perang dimulai, bahwa Iran telah lama mendukung Hamas dengan dukungan material, finansial dan logistik, namun hingga saat ini belum ada bukti yang ditemukan yang mengaitkan serangan tersebut dengan Teheran.

Beberapa pejabat AS mengatakan kepada CBS News bahwa intelijen AS tampaknya mengindikasikan Iran terkejut dengan serangan Hamas terhadap Israel, yang telah menewaskan sedikitnya 1.300 orang dan menyebabkan 3.200 lainnya terluka.

Dermer yakin pertanyaan apakah Iran secara spesifik mengetahui “waktu terjadinya serangan” pada 7 Oktober ini adalah pertanyaan yang tidak penting, mengingat intelijen menunjukkan bahwa sebagian besar pendanaan Hamas berasal dari Iran.

“Ada pertanyaan apakah Iran mengetahui waktu serangan spesifik ini,” kata Dermer.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1693 seconds (0.1#10.140)