Serangan Drone Hantam Upacara Wisuda Akademi Militer Suriah, 80 Orang Tewas

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 16:13 WIB
loading...
Serangan Drone Hantam Upacara Wisuda Akademi Militer Suriah, 80 Orang Tewas
Sebanyak 80 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan drone di upacara wisuda Akademi Militer Suriah. Foto/AP
A A A
DAMASKUS - Sebuah serangan drone menyasar upacara wisuda akademi militer Suriah dan menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai 240 lainnya. Pemerintah Suriah menyebut serangan tersebut dilakukan oleh teroris.

Perempuan, anak-anak, dan personel angkatan bersenjata termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan yang terjadi di sebuah akademi militer di provinsi Homs pada Kamis waktu setempat.

Menteri Kesehatan Suriah Hassan al-Ghabash mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa enam perempuan dan enam anak-anak termasuk di antara korban tewas.

"Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah, mengingat banyaknya korban yang mengalami luka parah," tambahnya seperti dilansir dari RT, Jumat (6/10/2023).

Menteri Pertahanan Suriah Ali Mahmoud Abbas dilaporkan menghadiri upacara wisuda dan meninggalkan kampus hanya beberapa menit sebelum serangan terjadi.



“Setelah upacara, orang-orang turun ke halaman, dan bahan peledak meledak,” kata seorang saksi yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.

“Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan mayat-mayat berserakan di tanah,” imbuhnya. Badan tersebut memperkirakan jumlah korban tewas lebih dari 100 orang.

Pemerintahan Presiden Bashar Assad mengutuk serangan pesawat tak berawak tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut didukung oleh kekuatan internasional yang dikenal, dan berjanji akan memberikan respons yang kuat.

“Komando umum angkatan darat dan angkatan bersenjata menganggap tindakan teroris pengecut ini sebagai tindakan kriminal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menegaskan bahwa mereka akan merespons dengan kekuatan penuh dan cepat terhadap organisasi-organisasi teroris ini, di mana pun mereka ditemukan,” kata Kementerian Pertahanan Suriah, seraya menambahkan bahwa baik perencana dan pelaku serangan akan dimintai pertanggungjawaban.

Sedangkan Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan bahwa Damaskus tidak akan tergoyahkan dalam upayanya untuk memberantas momok terorisme dan sponsornya.



Suriah telah terlibat dalam perang saudara dengan pemberontak bersenjata yang didukung oleh pasukan internasional sejak tahun 2011. Rezim Assad telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar wilayah negara tersebut, sebagian besar berkat bantuan militer Rusia dan Iran.

Serangan pada hari Kamis, yang terjadi jauh di dalam wilayah yang dikuasai pemerintah, menandai salah satu serangan paling mematikan terhadap instalasi militer Suriah.

Pasukan pemerintah dilaporkan melakukan pemboman besar-besaran di wilayah yang dikuasai oposisi di provinsi Idlib setelah serangan pesawat tak berawak tersebut.

"Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam terhadap serangan pesawat tak berawak dan penembakan balasan," menurut juru bicaranya, Stephane Dujarric.

Dia latas menyerukan gencatan senjata secara nasional.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)