AS Desak Serbia Tarik Pasukan dari Perbatasan Kosovo

Sabtu, 30 September 2023 - 13:26 WIB
loading...
A A A
“Saya membantah kebohongan yang menyebutkan tingkat kesiapan tempur tertinggi pasukan kami, karena saya tidak menandatanganinya dan hal itu tidak akurat,” kata Vucic.

“Kami bahkan tidak memiliki separuh pasukan yang kami miliki dua atau tiga bulan lalu,” ia menambahkan.

Ketegangan antara kedua negara meningkat pada hari Minggu setelah seorang polisi Kosovo dan tiga pria bersenjata etnis Serbia tewas dalam pengepungan sebuah biara Ortodoks Serbia di desa Banjska pada hari Minggu.

Pemerintah Kosovo menuduh pemerintah Serbia mendukung insiden tersebut.

Pada hari Jumat, Milan Radoicic, wakil presiden Serbia List, partai politik utama Kosovo-Serbia, mengundurkan diri setelah mengaku mengorganisir kelompok bersenjata tersebut. Namun, dia membantah menerima bantuan apa pun dari Beograd.

Bentrokan mematikan itu menandai salah satu eskalasi paling parah di Kosovo selama bertahun-tahun, dan terjadi setelah ketegangan berbulan-bulan yang meningkat antara kedua belah pihak.

Setelah pecahnya Yugoslavia pada tahun 1990an, Kosovo – sebuah provinsi di bekas negara tersebut – menginginkan kemerdekaannya.

Serbia menanggapinya dengan tindakan keras brutal terhadap etnis Albania.



Hal ini berakhir pada tahun 1999 dengan kampanye pengeboman NATO terhadap Serbia, antara bulan Maret dan Juni.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2157 seconds (0.1#10.140)