8 Keunggulan Latihan Militer Gabungan Anggota ASEAN

Senin, 25 September 2023 - 19:56 WIB
loading...
A A A
“Tingkat partisipasinya tidak seragam,” kata Prashanth Parameswaran, peneliti di Wilson Center di AS, dalam buletin ASEAN Wonk pada hari Senin.

5. Perbandingan Kekuatan Militer yang Berbeda

Laksmana menekankan bahwa sulit untuk membandingkan kekuatan militer karena negara-negara mempertahankan angkatan bersenjata mereka untuk mendukung tujuan dan strategi yang berbeda.

Singapura, misalnya, mengatakan misi militernya adalah untuk “meningkatkan perdamaian dan keamanan negara melalui pencegahan dan diplomasi” dan, jika gagal, untuk mengamankan “kemenangan yang cepat dan tegas atas agresor”.

Pasukan Singapura – yang didukung oleh wajib militer selama dua tahun bagi semua remaja putra yang berusia 18 tahun – secara teratur mengadakan latihan bersama Amerika, Australia, China, dan negara-negara lain di kawasan ini. Negara ini juga dikenal karena peralatannya yang canggih – sebagian besar bersumber dari AS – dan belanja pertahanannya yang relatif tinggi.

Sementara itu, Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dan perlu melindungi dan mengamankan garis pantainya yang luas. Strategi pertahanannya adalah untuk melindungi negara dan rakyatnya dari “ancaman kekerasan” dan eksploitasi, serta mengambil bagian dalam “pembentukan tatanan dunia”.

Meskipun bukan negara yang mengklaim secara resmi Laut Cina Selatan, beberapa klaim China berdasarkan sembilan garis putus-putusnya melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di sebagian Laut Natuna.

Berbeda dengan Singapura, Indonesia memperoleh peralatan dan persenjataan dari berbagai negara sejak berakhirnya Perang Dingin, yang mencerminkan sikap kebijakan luar negeri non-blok yang telah lama dijunjung tinggi oleh Jakarta.

Sementara itu, bagi Filipina, mandat angkatan bersenjata adalah untuk menegakkan kedaulatan negara, mendukung konstitusi, dan mempertahankan wilayahnya dari “semua musuh”.

Mereka mempunyai hubungan kerja yang erat dengan Amerika dan kedua negara mengadakan latihan gabungan terbesar mereka tahun ini, di mana mereka melakukan simulasi serangan terhadap kapal perang musuh untuk pertama kalinya. Filipina juga mengizinkan AS mengakses lebih luas pangkalan militernya berdasarkan Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan (EDCA) kedua negara.

Negara ini mendapatkan sebagian besar peralatan militernya dari Amerika, meskipun negara ini juga membeli beberapa dari Indonesia dan Korea Selatan. Pengeluaran militernya relatif rendah.

Thailand juga mendapatkan sebagian besar persenjataannya dari AS, meskipun mereka juga memperluas pengadaannya ke China.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1298 seconds (0.1#10.140)