8 Keunggulan Latihan Militer Gabungan Anggota ASEAN
loading...
A
A
A
Namun militer lebih aktif secara politik di Bangkok. Akademisi Paul Chambers menggambarkan angkatan bersenjata negara tersebut sebagai “militer monarki” yang memandang dirinya sebagai “penengah nasionalis politik Thailand”.
Militer Myanmar mempunyai pandangan mesianis yang serupa mengenai perannya dan, di kedua negara, militer sering melakukan kudeta. Myanmar dan Vietnam juga sangat bergantung pada peralatan dan senjata dari Rusia.
"Semua hal tersebut menciptakan potensi kekacauan operasional di tingkat ASEAN," ungkap Laksmana.
“Ada perdebatan seputar interoperabilitas,” katanya. “Ini adalah masalah teknologi, namun yang lebih sulit untuk diselesaikan adalah doktrin yang timbul dari pengoperasian suatu teknologi tertentu. Kami tidak tahu apakah ASEAN dapat bekerja sama.”
Foto/Reuters
Dibentuk pada masa Perang Dingin sebagai benteng melawan komunisme, ASEAN telah berkembang dari keanggotaan awalnya yang terdiri dari lima negara hingga mencapai populasi gabungan sebesar 662 juta orang dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar USD3,2 triliun.
Meskipun keberhasilan terbesarnya dicapai dalam pembangunan ekonomi dan perdagangan, ASEAN bukanlah Uni Eropa atau NATO – aliansi keamanan yang menyatukan banyak negara Eropa dan Amerika.
Namun Asia Tenggara menghadapi tantangan keamanan yang signifikan – mulai dari perubahan iklim hingga situasi di Myanmar dan Laut Cina Selatan.
Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam semuanya mengklaim sebagian perairan yang disengketakan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Perbedaan-perbedaan dalam kelompok ini terlihat dari peningkatan aktivitas China di laut, dan ASEAN kesulitan untuk mengartikulasikan respons yang kohesif dan terpadu.
Meskipun organisasi ini memiliki sekretariat di Jakarta, kekuasaan tetap berada di 10 ibu kota ASEAN dengan keputusan yang diambil berdasarkan konsensus dan berpedoman pada prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan penyelesaian konflik secara damai.
Foto/Reuters
Militer Myanmar mempunyai pandangan mesianis yang serupa mengenai perannya dan, di kedua negara, militer sering melakukan kudeta. Myanmar dan Vietnam juga sangat bergantung pada peralatan dan senjata dari Rusia.
"Semua hal tersebut menciptakan potensi kekacauan operasional di tingkat ASEAN," ungkap Laksmana.
“Ada perdebatan seputar interoperabilitas,” katanya. “Ini adalah masalah teknologi, namun yang lebih sulit untuk diselesaikan adalah doktrin yang timbul dari pengoperasian suatu teknologi tertentu. Kami tidak tahu apakah ASEAN dapat bekerja sama.”
6. Merencanakan Aliansi Militer ASEAN?
Foto/Reuters
Dibentuk pada masa Perang Dingin sebagai benteng melawan komunisme, ASEAN telah berkembang dari keanggotaan awalnya yang terdiri dari lima negara hingga mencapai populasi gabungan sebesar 662 juta orang dengan produk domestik bruto (PDB) sebesar USD3,2 triliun.
Meskipun keberhasilan terbesarnya dicapai dalam pembangunan ekonomi dan perdagangan, ASEAN bukanlah Uni Eropa atau NATO – aliansi keamanan yang menyatukan banyak negara Eropa dan Amerika.
Namun Asia Tenggara menghadapi tantangan keamanan yang signifikan – mulai dari perubahan iklim hingga situasi di Myanmar dan Laut Cina Selatan.
Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam semuanya mengklaim sebagian perairan yang disengketakan, yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Perbedaan-perbedaan dalam kelompok ini terlihat dari peningkatan aktivitas China di laut, dan ASEAN kesulitan untuk mengartikulasikan respons yang kohesif dan terpadu.
Meskipun organisasi ini memiliki sekretariat di Jakarta, kekuasaan tetap berada di 10 ibu kota ASEAN dengan keputusan yang diambil berdasarkan konsensus dan berpedoman pada prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri dan penyelesaian konflik secara damai.
7. Memiliki Kepentingan Nasional yang Berbeda
Foto/Reuters