Gempa Maroko Tewaskan Lebih dari 2.000 Orang, Penyintas Tidur di Tempat Terbuka
loading...
A
A
A
“Tetangga kami berada di bawah reruntuhan dan orang-orang bekerja keras untuk menyelamatkan mereka dengan menggunakan sarana yang tersedia di desa,” katanya.
Desa Tansghart di daerah Ansi, di sisi lembah tempat jalan dari Marrakesh naik ke High Atlas, merupakan desa yang paling parah terkena dampak bencana yang pernah dilaporkan oleh Reuters. Rumah-rumah yang dulunya indah, menempel di lereng bukit yang curam, retak akibat tanah yang berguncang. Yang masih berdiri hanyalah bongkahan tembok atau plester yang hilang. Dua menara masjid roboh.
Abdellatif Ait Bella, seorang buruh, terbaring di tanah, hampir tidak bisa bergerak atau berbicara, kepalanya diperban karena luka akibat jatuhnya puing-puing.
“Kami tidak punya rumah untuk menampungnya dan tidak punya makanan sejak kemarin,” kata istrinya Saida Bodchich, khawatir akan masa depan keluarga mereka yang beranggotakan enam orang, di mana satu-satunya pencari nafkah mereka sangat menderita.
"Kita tidak bisa mengandalkan siapa pun kecuali Tuhan," imbuhnya.
Desa tersebut sudah berduka atas sepuluh kematian termasuk dua gadis remaja, kata seorang penduduk.
Getaran gempa dirasakan hingga ke Huelva dan Jaen di Spanyol selatan. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampak gempa di Marrakesh dan sekitarnya.
Rekaman kamera jalanan di Marrakesh menunjukkan saat bumi mulai berguncang, ketika orang-orang tiba-tiba melihat sekeliling dan melompat, dan yang lain berlari mencari perlindungan ke dalam gang dan kemudian melarikan diri ketika debu dan puing-puing berjatuhan di sekitar mereka.
Rekaman kamera CCTV memperlihatkan warga berlarian saat gempa terjadi. Foto/REUTERS
Desa Tansghart di daerah Ansi, di sisi lembah tempat jalan dari Marrakesh naik ke High Atlas, merupakan desa yang paling parah terkena dampak bencana yang pernah dilaporkan oleh Reuters. Rumah-rumah yang dulunya indah, menempel di lereng bukit yang curam, retak akibat tanah yang berguncang. Yang masih berdiri hanyalah bongkahan tembok atau plester yang hilang. Dua menara masjid roboh.
Abdellatif Ait Bella, seorang buruh, terbaring di tanah, hampir tidak bisa bergerak atau berbicara, kepalanya diperban karena luka akibat jatuhnya puing-puing.
“Kami tidak punya rumah untuk menampungnya dan tidak punya makanan sejak kemarin,” kata istrinya Saida Bodchich, khawatir akan masa depan keluarga mereka yang beranggotakan enam orang, di mana satu-satunya pencari nafkah mereka sangat menderita.
"Kita tidak bisa mengandalkan siapa pun kecuali Tuhan," imbuhnya.
Desa tersebut sudah berduka atas sepuluh kematian termasuk dua gadis remaja, kata seorang penduduk.
Getaran gempa dirasakan hingga ke Huelva dan Jaen di Spanyol selatan. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengatakan lebih dari 300.000 orang terkena dampak gempa di Marrakesh dan sekitarnya.
Rekaman kamera jalanan di Marrakesh menunjukkan saat bumi mulai berguncang, ketika orang-orang tiba-tiba melihat sekeliling dan melompat, dan yang lain berlari mencari perlindungan ke dalam gang dan kemudian melarikan diri ketika debu dan puing-puing berjatuhan di sekitar mereka.
Rekaman kamera CCTV memperlihatkan warga berlarian saat gempa terjadi. Foto/REUTERS