Ramai-ramai Mengecam Pemilu Rusia di Wilayah Pendudukan, Menyebutnya Palsu

Jum'at, 08 September 2023 - 19:42 WIB
loading...
Ramai-ramai Mengecam Pemilu Rusia di Wilayah Pendudukan, Menyebutnya Palsu
Pemilu yang digelar Rusia di wilayah pendudukan memicu kecaman. Foto/AP
A A A
KIEV - Ukraina , Amerika Serikat (AS) dan Dewan Eropa merespons pemilu yang digelar Rusia di wilayah pendudukan. Masyarakat yang tinggal di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia diminta untuk memilih dalam apa yang digambarkan oleh pihak berwenang sebagai pemilu lokal.

Semua kandidat berasal dari Rusia atau pro-Rusia, dan termasuk gubernur yang dipilih langsung oleh Moskow.

Banyak orang yang ikut serta dalam pemungutan suara awal diminta memberikan suara mereka di hadapan tentara bersenjata Rusia.

Pejabat Ukraina telah memperingatkan masyarakat untuk tidak berpartisipasi. Mereka mengatakan setiap warga negara Ukraina yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu kemungkinan akan dihukum di masa depan.

Menteri Luar Negeri Ukraina menyebut pemilu tersebut "palsu" dan mengatakan bahwa pemilu tersebut tidak memiliki kedudukan hukum.

Dewan Eropa, sebuah badan hak asasi manusia, mengutuk tindakan di wilayah Ukraina yang dianeksasi secara ilegal sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, yang terus diabaikan oleh Rusia.



"Daerah-daerah ini tidak hanya merupakan bagian integral dari Ukraina, namun keputusan untuk menyelenggarakan pemilu di sana menciptakan ilusi demokrasi," kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC, Jumat (8/9/2023).

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken juga mengecam jajak pendapat tersebut.

"Pemilu palsu yang dilakukan Rusia di wilayah pendudukan Ukraina tidak sah," tegasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2169 seconds (0.1#10.140)