Takut Motif Terungkap, Rusia Tidak Akan Gelar Penyelidikan Kematian Prigozhin Berdasarkan Aturan Internasional

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15:40 WIB
loading...
Takut Motif Terungkap,...
Rusia tidak akan bekerja sama dengan pihak asing dalam menyelidiki kecelakaan pesawat yang ditumpangi bos Wagner. Foto/Reuters
A A A
MOSKOW - Rusia telah memberi tahu otoritas investigasi pesawat Brazil bahwa mereka tidak akan menyelidiki jatuhnya jet Embraer buatan Brazil yang menewaskan bos tentara bayaran Yevgeny Prigozhin berdasarkan aturan internasional.

Hal itu memicu prediksi bahwa Rusia tidak ingin dunia internasional mengetahui penyebab kecelakaan tersebut terjadi.

Prigozhin, dua letnan utama Grup Wagner dan empat pengawalnya termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika Embraer Legacy 600 jatuh di utara Moskow pekan lalu.

Dia meninggal dua bulan setelah melancarkan pemberontakan singkat terhadap lembaga pertahanan Rusia yang merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin sejak ia naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999.



Pusat Penelitian dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan (CENIPA) Brazil, mengungkapkan demi meningkatkan keselamatan penerbangan, pihaknya akan bergabung dalam penyelidikan yang dipimpin Rusia jika mereka diundang. Asalkan, penyelidikan tersebut dilakukan berdasarkan aturan internasional.

Otoritas penerbangan Rusia tidak berkewajiban untuk mengatakan ya kepada CENIPA. Namun beberapa mantan penyelidik mengatakan hal itu harus dilakukan, karena AS dan pemerintah Barat lainnya mencurigai Kremlin berada di balik jatuhnya Embraer Legacy 600 pada 23 Agustus, yang memiliki catatan keselamatan yang baik. .

Kremlin menyangkal keterlibatan apa pun. Prigozhin secara terbuka mengkritik tuntutan Moskow atas invasinya ke Ukraina. Tentara bayaran Wagner bertempur di pihak Rusia.

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB (ICAO) yang berbasis di Montreal, penerbangan dari Moskow dengan tujuan St Petersburg adalah penerbangan domestik, sehingga tidak tunduk pada aturan internasional yang dikenal di seluruh industri dengan nama resmi "Lampiran 13".

“Mereka tidak diwajibkan, hanya disarankan untuk melakukan hal tersebut,” kata Kepala CENIPA Brigadir Udara Marcelo Moreno kepada Reuters setelah lembaga tersebut mengirimkan email pekan lalu yang menanyakan kepada Rusia apakah mereka akan membuka penyelidikan semacam itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
6 Percobaan Pembunuhan...
6 Percobaan Pembunuhan Vladimir Putin yang Selalu Gagal
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Rekor Pertemuan Timnas...
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs China di Jakarta: Mampukah Garuda Kembali Menang?
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
1 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
3 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
4 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
5 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
6 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
7 jam yang lalu
Infografis
Pemprov DKI Tidak Akan...
Pemprov DKI Tidak Akan Gelar Operasi Yustisi Pendatang Baru
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved