Zelensky Mengaku Takut Ditinggalkan Barat
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim Kiev akan berisiko kehilangan dukungan internasional jika konfliknya dengan Moskow meluas ke wilayah Rusia.
Para pejabat Rusia menuduh Ukraina melancarkan sejumlah “serangan teroris” di negara mereka, termasuk terhadap Moskow.
Dalam wawancara TV pada Minggu (27/8/2023), Zelensky menegaskan Ukraina siap untuk “perjuangan panjang” melawan Rusia, asalkan mereka dapat mengurangi jumlah korban jiwa.
Ketika ditanya jurnalis Natalia Moseichuk apakah konflik harus “pindah ke wilayah Rusia,” pemimpin Ukraina tersebut menjawab, “Hal itu akan menimbulkan risiko besar bahwa kita akan dibiarkan sendiri.”
Kiev bersikeras mereka hanya menyerang sasaran militer di wilayah yang mereka klaim kedaulatannya, seperti Semenanjung Crimea, dan menyangkal melakukan serangan di wilayah Rusia.
Sikap tersebut bertentangan dengan serangan reguler di wilayah perbatasan serta serangan drone kamikaze jauh di wilayah Rusia, yang menurut Moskow dilakukan pasukan Kiev.
Peran Ukraina dalam melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Rusia serta dugaan keterlibatan Barat disorot dalam laporan The Economist pada Minggu.
Menurut majalah berita Inggris, sponsor asing memberikan informasi intelijen kepada para perencana Ukraina, sementara “Rusia tidak dapat mengunci seluruh wilayahnya yang luas.”
Program drone Ukraina tidak memiliki komando tunggal namun didukung pemerintah, klaim artikel tersebut.
Para pejabat Rusia menuduh Ukraina melancarkan sejumlah “serangan teroris” di negara mereka, termasuk terhadap Moskow.
Dalam wawancara TV pada Minggu (27/8/2023), Zelensky menegaskan Ukraina siap untuk “perjuangan panjang” melawan Rusia, asalkan mereka dapat mengurangi jumlah korban jiwa.
Ketika ditanya jurnalis Natalia Moseichuk apakah konflik harus “pindah ke wilayah Rusia,” pemimpin Ukraina tersebut menjawab, “Hal itu akan menimbulkan risiko besar bahwa kita akan dibiarkan sendiri.”
Kiev bersikeras mereka hanya menyerang sasaran militer di wilayah yang mereka klaim kedaulatannya, seperti Semenanjung Crimea, dan menyangkal melakukan serangan di wilayah Rusia.
Sikap tersebut bertentangan dengan serangan reguler di wilayah perbatasan serta serangan drone kamikaze jauh di wilayah Rusia, yang menurut Moskow dilakukan pasukan Kiev.
Peran Ukraina dalam melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Rusia serta dugaan keterlibatan Barat disorot dalam laporan The Economist pada Minggu.
Menurut majalah berita Inggris, sponsor asing memberikan informasi intelijen kepada para perencana Ukraina, sementara “Rusia tidak dapat mengunci seluruh wilayahnya yang luas.”
Program drone Ukraina tidak memiliki komando tunggal namun didukung pemerintah, klaim artikel tersebut.