Kecelakaan Pesawat Prigozhin: Putin dan Serangan Ala Mafia dengan Bom

Minggu, 27 Agustus 2023 - 00:01 WIB
loading...
A A A
Embraer Legacy 600 kemudian jatuh dari langit menurut data penerbangan dan rekaman horor yang menangkap tragedi dan ladang puing-puing.

Glees mengatakan dugaan bom yang menyebabkan ledakan dahsyat kemungkinan besar dipasang oleh perwira intelijen militer Rusia.

Teori penempatan bom strategis, menurut pakar tersebut, menunjukkan bahwa Putin—yang dia sebut sebagai “psikopat sadis”—ingin Prigozhin dan timnya menderita karena metode tersebut akan menyebabkan “kematian yang mengerikan”.

“Pesawatnya tidak langsung hancur, orang-orang ini dibiarkan jatuh ke bumi,” ujarnya.

“Putin yang sinis dan menyeringai juga seorang psikopat. Dia akan berkata pada dirinya sendiri 'Prigo ingin naik pesawat, saya akan memberinya pesawat yang tidak akan pernah dia lupakan, kecuali dia akan melakukannya'," paparnya.

Pakar tersebut mengeklaim bahwa bom tersebut kemungkinan merupakan bom yang biasanya ditembakkan dari jet tempur Rusia, atau dari sistem rudal darat-ke-udara di darat.

Klaim itu muncul ketika rumor yang beredar di kalangan publik Rusia menyebutkan bahan peledak dimasukkan ke dalam pesawat yang disembunyikan di dalam peti “anggur mahal”, dan rincian baru juga muncul tentang laporan perbaikan dan bagaimana lemari es turbo “yang tidak diketahui asalnya” dipasang ke dalam pesawat pada menit terakhir.

Pada hari Rabu, rekaman video yang bocor menunjukkan pesawat Embraer Legacy 600 diperlihatkan kepada “pembeli potensial”—hanya beberapa jam sebelum tragedi.

VChK-OGPU, saluran Telegram yang memiliki jaringan ke penegak hukum Rusia, menyebutkan rekaman video itu menunjukkan pelanggaran keamanan di bandara Sheremetyevo di Moskow.

“Untuk membawa mereka ke tempat yang aman, dan kemudian naik ke pesawat, [calon] pembeli dinyatakan sebagai penumpang penerbangan tersebut,” tulis saluran tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)