Kecelakaan Pesawat Prigozhin: Putin dan Serangan Ala Mafia dengan Bom
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang pakar intelijen mengeklaim kecelakaan pesawat pribadi yang menewaskan 10 orang, termasuk bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin, merupakan serangan ala mafia yang dikoordinasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Profesor Anthony Glees, pakar intelijen dari Buckingham University, mengatakan kepada The Sun Online bahwa serangan itu melibatkan bom yang kemungkinan dipasang di roda pendaratan atau pun di dekat tangki pesawat.
Pesawat Embraer Legacy 600 tersebut jatuh di Tver saat perjalanan dari Moskow ke St Petersburg pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat.
Profesor Glees percaya bahwa Putin melakukan upaya yang disengaja untuk membunuh Prigozhin dan tim dekatnya dengan menyabotase jet bisnis tersebut.
“Teori kerja saya sekarang adalah bahwa semacam bom dipasang pada kedua tangki bahan bakar jet Embraer (memiliki dua, satu di setiap sayap; ini adalah pesawat yang sangat aman), satu di setiap sisi,” katanya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa hal ini akan menyebabkan tangki mana pun yang digunakan dalam penerbangan tersebut patah dan pada akhirnya sayap yang menampung tangki tersebut akan putus sepenuhnya.
“Ini sepenuhnya konsisten dengan apa yang kami ketahui tentang perilaku penerbangan jet pada saat-saat kritis pukul 18.19 waktu setempat,” ujarnya, yang dilansir Sabtu (26/8/2023).
Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 juga menunjukkan bahwa kemungkinan ada setidaknya satu peristiwa bencana di udara beberapa menit sebelum pesawat Prigozhin jatuh.
Data menunjukkan bahwa pesawat mengalami penurunan ketinggian yang tidak terduga sekitar pukul 18.19 waktu setempat, tetapi tetap berada di udara selama beberapa menit saat menempuh perjalanan sejauh 30 mil.
Profesor Anthony Glees, pakar intelijen dari Buckingham University, mengatakan kepada The Sun Online bahwa serangan itu melibatkan bom yang kemungkinan dipasang di roda pendaratan atau pun di dekat tangki pesawat.
Pesawat Embraer Legacy 600 tersebut jatuh di Tver saat perjalanan dari Moskow ke St Petersburg pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat.
Profesor Glees percaya bahwa Putin melakukan upaya yang disengaja untuk membunuh Prigozhin dan tim dekatnya dengan menyabotase jet bisnis tersebut.
“Teori kerja saya sekarang adalah bahwa semacam bom dipasang pada kedua tangki bahan bakar jet Embraer (memiliki dua, satu di setiap sayap; ini adalah pesawat yang sangat aman), satu di setiap sisi,” katanya.
Dia kemudian menjelaskan bahwa hal ini akan menyebabkan tangki mana pun yang digunakan dalam penerbangan tersebut patah dan pada akhirnya sayap yang menampung tangki tersebut akan putus sepenuhnya.
“Ini sepenuhnya konsisten dengan apa yang kami ketahui tentang perilaku penerbangan jet pada saat-saat kritis pukul 18.19 waktu setempat,” ujarnya, yang dilansir Sabtu (26/8/2023).
Data pelacakan penerbangan dari FlightRadar24 juga menunjukkan bahwa kemungkinan ada setidaknya satu peristiwa bencana di udara beberapa menit sebelum pesawat Prigozhin jatuh.
Data menunjukkan bahwa pesawat mengalami penurunan ketinggian yang tidak terduga sekitar pukul 18.19 waktu setempat, tetapi tetap berada di udara selama beberapa menit saat menempuh perjalanan sejauh 30 mil.