Pakar Nuklir: Tritium di Air Limbah Fukushima Sangat Berbahaya, Picu Kerusakan Genetik

Kamis, 24 Agustus 2023 - 20:01 WIB
loading...
A A A
Rusia juga mendesak Tokyo berbuat lebih transparan mengenai tindakannya terkait pelepasan air radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima ke laut.

Tindakan itu “dapat menimbulkan ancaman radiasi,” menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan.

Zakharova mencatat Jepang seharusnya menjawab pertanyaan yang dikirimkan Rusia dan China mengenai pembuangan air radioaktif, serta memberikan akses penuh ke semua informasi menarik dan pengambilan sampel air.

“Jepang harus memberikan semua informasi yang diperlukan kepada pihak terkait, hingga kemungkinan pengambilan sampel lingkungan di lokasi pembuangan. Perusahaan yang mengoperasikan stasiun ini berulang kali terbukti tidak konsisten dengan informasi yang diberikan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.

Bencana nuklir Fukushima terjadi pada 11 Maret 2011. Pembangkit tersebut rusak berat menyusul gempa berkekuatan 9 skala Richter di Samudera Pasifik yang memicu tsunami besar.

Hal ini pada gilirannya menyebabkan tiga reaktor nuklir meleleh. Kecelakaan tersebut mengakibatkan kontaminasi luas pada tanah dan air setempat.

Bencana tersebut menyebabkan 22.200 orang tewas atau hilang. Pada tahun-tahun berikutnya, sekitar 1,33 juta meter kubik air yang terkontaminasi terakumulasi di PLTN.

Itu adalah air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak, serta air hujan dan air tanah yang meresap ke dalam lokasi PLTN.
(sya)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)