Laut China Selatan Memanas, Australia Kirim Kapal Perang Terbesarnya
loading...
A
A
A
MANILA - Australia telah mengirim kapal perang terbesarnya untuk ambil bagian dalam latihan tempur gabungan dengan Filipina dan Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan yang disengketakan pada Senin (21/8/2023).
Manuver gabungan ini membuat ketegangan di wilayah Laut China Selatan memanas karena China juga mengerahkan ratusan kapal Coast Guard, kapal Angkatan Laut, dan kapal lainnya untuk berpatroli dan memiliterisasi terumbu karang di perairan yang diperebutkan tersebut.
Beijing telah mengeklaim hampir seluruh perairan yang disengketakan itu meskipun ada keputusan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.
HMAS Canberra, kapal perang terbesar Australia, menjadi salah satu dari beberapa kapal yang terlibat dalam Latihan Alon di Filipina, yang diadakan untuk pertama kalinya sebagai bagian dari kegiatan Endeavour Indo-Pasifik tahunan Australia. Alon adalah bahasa Tagalog untuk "gelombang".
Sebanyak 2.000 lebih tentara dari Australia dan Filipina ikut serta dalam latihan udara, laut, dan darat dari 14 Agustus hingga 31 Agustus. Sekitar 150 personel Korps Marinir AS juga berpartisipasi.
Simulasi serangan udara hari Senin di selatan pulau Palawan Filipina terjadi sekitar 200 km dari Kepulauan Spratly, tempat ketegangan lama antara Manila dan Beijing berkobar.
"Seperti Filipina, Australia menginginkan kawasan yang damai, stabil, dan makmur yang menghormati kedaulatan dan yang dipandu oleh tatanan berbasis aturan," kata Hae Kyong Yu, Duta Besar Australia untuk Filipina, di Lapangan Terbang Tarrumpitao Point.
"Latihan semacam ini kritis karena melalui ini, kami mewujudkan kata-kata kami," ujarnya.
Amerika Serikat, Jepang dan Australia juga akan mengadakan latihan Angkatan Laut gabunga di lepas pantai Filipina minggu ini.
"Itu selalu menjadi rencananya," kata Kapten Phillipa Hay, komandan Satuan Tugas Amfibi Australia, kepada wartawan di atas kapal HMAS Canberra, seperti dikutip AFP.
"Kapal-kapal itu datang dari Talisman Sabre (latihan tempur di Australia) dan semua orang sedang dalam perjalanan pulang, sangat normal bagi kami untuk berlatih bersama dengan mitra ketika kami melanjutkan ke dan dari latihan."
Latihan tersebut dilakukan setelah misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal di Spratly diblokir oleh kapal Coast Guard China menggunakan meriam air pada 5 Agustus, yang memicu pertengkaran diplomatik dan kemarahan internasional.
Salah satu perahu sewaan yang membawa perbekalan ke pos terdepan dicegah mencapai Senond Thomas Shoal, sementara yang lain berhasil menurunkan muatannya.
Militer Filipina mengatakan akan mengirim lebih banyak pasokan ke pos terpencil, di mana segelintir marinir Filipina ditempatkan di kapal Angkatan Laut yang berkarat; BRP Sierra Madre.
BRP Sierra Madre, Kapal perang era Perang Dunia II, sengaja dikandangkan di area terumbu karang itu pada tahun 1999 untuk mengintai kemajuan aktivits China di perairan sengketa.
China telah menuntut agar Filipina memindahkan kapal perang itu dan membela tindakannya sebagai langkah profesional.
Manuver gabungan ini membuat ketegangan di wilayah Laut China Selatan memanas karena China juga mengerahkan ratusan kapal Coast Guard, kapal Angkatan Laut, dan kapal lainnya untuk berpatroli dan memiliterisasi terumbu karang di perairan yang diperebutkan tersebut.
Beijing telah mengeklaim hampir seluruh perairan yang disengketakan itu meskipun ada keputusan internasional bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.
HMAS Canberra, kapal perang terbesar Australia, menjadi salah satu dari beberapa kapal yang terlibat dalam Latihan Alon di Filipina, yang diadakan untuk pertama kalinya sebagai bagian dari kegiatan Endeavour Indo-Pasifik tahunan Australia. Alon adalah bahasa Tagalog untuk "gelombang".
Sebanyak 2.000 lebih tentara dari Australia dan Filipina ikut serta dalam latihan udara, laut, dan darat dari 14 Agustus hingga 31 Agustus. Sekitar 150 personel Korps Marinir AS juga berpartisipasi.
Simulasi serangan udara hari Senin di selatan pulau Palawan Filipina terjadi sekitar 200 km dari Kepulauan Spratly, tempat ketegangan lama antara Manila dan Beijing berkobar.
"Seperti Filipina, Australia menginginkan kawasan yang damai, stabil, dan makmur yang menghormati kedaulatan dan yang dipandu oleh tatanan berbasis aturan," kata Hae Kyong Yu, Duta Besar Australia untuk Filipina, di Lapangan Terbang Tarrumpitao Point.
"Latihan semacam ini kritis karena melalui ini, kami mewujudkan kata-kata kami," ujarnya.
Amerika Serikat, Jepang dan Australia juga akan mengadakan latihan Angkatan Laut gabunga di lepas pantai Filipina minggu ini.
"Itu selalu menjadi rencananya," kata Kapten Phillipa Hay, komandan Satuan Tugas Amfibi Australia, kepada wartawan di atas kapal HMAS Canberra, seperti dikutip AFP.
"Kapal-kapal itu datang dari Talisman Sabre (latihan tempur di Australia) dan semua orang sedang dalam perjalanan pulang, sangat normal bagi kami untuk berlatih bersama dengan mitra ketika kami melanjutkan ke dan dari latihan."
Latihan tersebut dilakukan setelah misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal di Spratly diblokir oleh kapal Coast Guard China menggunakan meriam air pada 5 Agustus, yang memicu pertengkaran diplomatik dan kemarahan internasional.
Salah satu perahu sewaan yang membawa perbekalan ke pos terdepan dicegah mencapai Senond Thomas Shoal, sementara yang lain berhasil menurunkan muatannya.
Militer Filipina mengatakan akan mengirim lebih banyak pasokan ke pos terpencil, di mana segelintir marinir Filipina ditempatkan di kapal Angkatan Laut yang berkarat; BRP Sierra Madre.
BRP Sierra Madre, Kapal perang era Perang Dunia II, sengaja dikandangkan di area terumbu karang itu pada tahun 1999 untuk mengintai kemajuan aktivits China di perairan sengketa.
China telah menuntut agar Filipina memindahkan kapal perang itu dan membela tindakannya sebagai langkah profesional.
(mas)