Profil Muammar Gaddafi, Pemimpin Libya Terlama yang Berakhir Digulingkan dan Dibunuh

Senin, 21 Agustus 2023 - 17:30 WIB
loading...
A A A
Untuk masalah ideologinya, Gaddafi mengembangkan ideologi politiknya sendiri yang disebut Teori Internasional Ketiga dan Buku Hijau. Teori tersebut merupakan campuran dari nasionalisme Arab, sosialisme Islam, dan demokrasi langsung.

Gaddafi dikenal sebagai pendukung pan-Afrikanisme, dan mencoba menyatukan benua Afrika di bawah kepemimpinannya.

Dia mendirikan Uni Afrika pada tahun 2002, dan menyebut dirinya sebagai “Raja-raja Afrika” pada tahun 2008.

Di sisi lain, Gaddafi sering berselisih dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris, karena diduga mendukung terorisme dan senjata pemusnah massal.

Dia juga terlibat dalam beberapa konflik regional, seperti perang Chad-Libya, perang Uganda-Tanzania, dan perang sipil Sierra Leone.

Pada Februari 2011, terjadi pemberontakan melawan pemerintahan Gaddafi di Libya, yang dipicu gelombang protes pro-demokrasi di Timur Tengah dan Afrika Utara yang dikenal sebagai Musim Semi Arab. Pemberontak mendapat dukungan dari NATO dan sejumlah negara Arab.

Kemudian pada Agustus 2011, pasukan pemberontak berhasil merebut ibu kota Tripoli dan mengakhiri kekuasaan Gaddafi.

Gaddafi melarikan diri ke kota kelahirannya Sirte, di mana dia bersembunyi selama dua bulan.

Berlanjut pada 20 Oktober 2011, Gaddafi ditemukan oleh pemberontak di sebuah saluran pembuangan di Sirte.

Dia ditangkap dan disiksa oleh massa marah, sebelum akhirnya ditembak mati oleh salah satu pemberontak. Kematian Gaddafi tersebut menandai berakhirnya era kekuasaannya yang berlangsung selama 42 tahun.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)