Khawatir Faktor Keamanan, Ethiopia dan UEA Tolak Impor Mobil Listrik VW dari China
loading...
A
A
A
ADDIS ABABA - Kendaraan listrik (EV) Volkswagen buatan China sedang mendapat sorotan karena sejumlah negara meningkatkan kekhawatiran mereka atas otorisasi hukum, keamanan, dan keandalannya.
Negara terbaru yang menentang adalah Ethiopia, di mana Kementerian Transportasi dan Logistik untuk sementara menghentikan impor mobil listrik VW buatan China, dengan alasan kurangnya otorisasi yang tepat dari perusahaan tersebut.
Kendaraan listrik Volkswagen yang diproduksi di China memiliki sejarah kerusakan baterai dan terbakar saat digunakan.
Dikutip dari portalplus.si, Senin (14/8/2023), belum lama ini, daya pikat EV rakitan China telah meningkat di Ethiopia selama lebih dari setahun, menghadirkan tantangan bagi dominasi lama Toyota di sektor mobil lokal. Lonjakan permintaan didorong oleh insentif pemerintah Ethiopia untuk mempromosikan mobilitas listrik, membebaskan EV dari berbagai pajak, dengan hanya menyisakan pajak bea cukai kurang dari 15 persen.
Namun, Volkswagen—perusahaan induk yang berbasis di Jerman—telah menjauhkan diri dari mobil buatan China ini, seraya mengeklaim bahwa mereka tidak memiliki otorisasi hukum, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang legitimasinya. Penangguhan impor sementara akan tetap berlaku sampai dilakukan investigasi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tapi Ethiopia bukan satu-satunya negara yang menyatakan keberatan tentang EV merek VW buatan China. Uni Emirat Arab (UEA) juga mengikuti, dengan memberlakukan larangan impor kendaraan semacam itu. Kementerian Ekonomi UEA membuat keputusan untuk menghentikan impor model listrik Volkswagen tertentu buatan China, termasuk ID.3, ID.4, ID.5, dan ID.6, dengan alasan kekhawatiran tentang kriteria keselamatan dan keamanan mereka.
Sejumlah dealer VW di UEA mengakui bahwa mobil listrik tersebut diimpor dari China, dan juga mengakui bahwa kendaraannya tidak dilengkapi garansi. Akibatnya, harga kendaraan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk sama di dealer Volkswagen di negara lain.
Larangan di UEA terjadi setelah Volkswagen menarik kembali secara global lebih dari 120.000 unit model ID.4 dan ID.3 buatan China karena cacat baterai. Perusahaan mengungkapkan bahwa baterai ini mengalami peningkatan self-discharge sebagai akibat dari cacat produksi, yang menyebabkan potensi kegagalan teknis dan bahkan kebakaran dalam beberapa kasus. Penting untuk digarisbawahi bahwa kendaraan listrik Volkswagen yang diproduksi di China memiliki sejarah kerusakan baterai dan mudah terbakar.
Pada kuartal pertama 2022 saja, 640 EV buatan China terbakar karena masalah ini. Tragisnya, insiden baru-baru ini di Hangzhou mengakibatkan kematian empat orang setelah kendaraan listrik VW menabrak stasiun tol jalan tol dan kemudian terbakar.
Negara terbaru yang menentang adalah Ethiopia, di mana Kementerian Transportasi dan Logistik untuk sementara menghentikan impor mobil listrik VW buatan China, dengan alasan kurangnya otorisasi yang tepat dari perusahaan tersebut.
Kendaraan listrik Volkswagen yang diproduksi di China memiliki sejarah kerusakan baterai dan terbakar saat digunakan.
Dikutip dari portalplus.si, Senin (14/8/2023), belum lama ini, daya pikat EV rakitan China telah meningkat di Ethiopia selama lebih dari setahun, menghadirkan tantangan bagi dominasi lama Toyota di sektor mobil lokal. Lonjakan permintaan didorong oleh insentif pemerintah Ethiopia untuk mempromosikan mobilitas listrik, membebaskan EV dari berbagai pajak, dengan hanya menyisakan pajak bea cukai kurang dari 15 persen.
Namun, Volkswagen—perusahaan induk yang berbasis di Jerman—telah menjauhkan diri dari mobil buatan China ini, seraya mengeklaim bahwa mereka tidak memiliki otorisasi hukum, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang legitimasinya. Penangguhan impor sementara akan tetap berlaku sampai dilakukan investigasi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tapi Ethiopia bukan satu-satunya negara yang menyatakan keberatan tentang EV merek VW buatan China. Uni Emirat Arab (UEA) juga mengikuti, dengan memberlakukan larangan impor kendaraan semacam itu. Kementerian Ekonomi UEA membuat keputusan untuk menghentikan impor model listrik Volkswagen tertentu buatan China, termasuk ID.3, ID.4, ID.5, dan ID.6, dengan alasan kekhawatiran tentang kriteria keselamatan dan keamanan mereka.
Sejumlah dealer VW di UEA mengakui bahwa mobil listrik tersebut diimpor dari China, dan juga mengakui bahwa kendaraannya tidak dilengkapi garansi. Akibatnya, harga kendaraan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk sama di dealer Volkswagen di negara lain.
Larangan di UEA terjadi setelah Volkswagen menarik kembali secara global lebih dari 120.000 unit model ID.4 dan ID.3 buatan China karena cacat baterai. Perusahaan mengungkapkan bahwa baterai ini mengalami peningkatan self-discharge sebagai akibat dari cacat produksi, yang menyebabkan potensi kegagalan teknis dan bahkan kebakaran dalam beberapa kasus. Penting untuk digarisbawahi bahwa kendaraan listrik Volkswagen yang diproduksi di China memiliki sejarah kerusakan baterai dan mudah terbakar.
Pada kuartal pertama 2022 saja, 640 EV buatan China terbakar karena masalah ini. Tragisnya, insiden baru-baru ini di Hangzhou mengakibatkan kematian empat orang setelah kendaraan listrik VW menabrak stasiun tol jalan tol dan kemudian terbakar.