14 Fakta Hidup tentang Salwan Momika, Imigran Irak yang Menginjak Alquran di depan Kedubes Irak
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Setelah membakar Alquran sebulan lalu, melakukan aksi yang lebih gila yakni menginjak Alquran di depan Kedutaan Besar Irak di Stockolm, Swedia . Aksinya memicu kecamanan terhadap dia dan Swedia terutama negara-negara Muslim
Siapa sebenarnya Salman Momika.
Perjalanannya dari Irak ke Swedia didorong oleh keadaan yang belum terungkap sepenuhnya, tetapi jelas bahwa kedatangannya di Swedia menandai titik balik yang signifikan dalam hidupnya.
Dia telah tinggal di wilayah ini selama beberapa tahun, menjalani kehidupan yang relatif tidak diperhatikan sampai insiden kontroversial yang mendorongnya menjadi sorotan global.
Terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya, Momika berhasil mempertahankan profil rendah tentang kehidupan dan aktivitas pribadinya di Swedia.
Terlepas dari asal-usulnya di Irak, sebuah negara dengan populasi Muslim yang signifikan, Momika mengidentifikasi dirinya sebagai seorang ateis.
Keyakinan ateisnya memainkan peran penting dalam keputusannya untuk membakar Alquran, tindakan yang dia benarkan sebagai ekspresi pendapatnya tentang teks agama Islam.
Tindakan dan pernyataannya telah memperjelas bahwa dia bukan hanya seorang yang tidak beriman tetapi juga seorang kritikus aktif terhadap keyakinan Islam.
Tindakan ini terjadi di luar masjid pusat Stockholm, di mana Momika, dengan izin protes dari polisi Swedia, menginjak kitab suci Islam dan membakar beberapa halaman.
Tindakan itu bukan hanya isyarat simbolis; itu adalah langkah yang disengaja dan diperhitungkan yang telah direncanakan dan diminta oleh Momika.
Terlepas dari kontroversi dan potensi dampak hukum, Momika melanjutkan rencananya, memicu gelombang reaksi baik di Swedia maupun internasional.
Siapa sebenarnya Salman Momika.
Berikut adalah 14 fakta hidup berkaitan dengan Salwan Momika.
1. Melarikan Diri dari Irak
Melansir mythgyaan, Salwan Momika, lahir sebagai Salwan Sabah Matti Momika, adalah warga negara Irak yang membuat keputusan yang mengubah hidup untuk meninggalkan tanah airnya dan mencari perlindungan di Swedia.Perjalanannya dari Irak ke Swedia didorong oleh keadaan yang belum terungkap sepenuhnya, tetapi jelas bahwa kedatangannya di Swedia menandai titik balik yang signifikan dalam hidupnya.
2. Hanya Orang Biasa
Setibanya di Swedia, Momika menetap di kotamadya Järna di Södertälje, Kabupaten Stockholm.Dia telah tinggal di wilayah ini selama beberapa tahun, menjalani kehidupan yang relatif tidak diperhatikan sampai insiden kontroversial yang mendorongnya menjadi sorotan global.
Terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya, Momika berhasil mempertahankan profil rendah tentang kehidupan dan aktivitas pribadinya di Swedia.
3. Seorang Ateis
Aspek penting dari identitas Momika adalah keyakinan agamanya, atau lebih tepatnya, ateisme.Terlepas dari asal-usulnya di Irak, sebuah negara dengan populasi Muslim yang signifikan, Momika mengidentifikasi dirinya sebagai seorang ateis.
Keyakinan ateisnya memainkan peran penting dalam keputusannya untuk membakar Alquran, tindakan yang dia benarkan sebagai ekspresi pendapatnya tentang teks agama Islam.
Tindakan dan pernyataannya telah memperjelas bahwa dia bukan hanya seorang yang tidak beriman tetapi juga seorang kritikus aktif terhadap keyakinan Islam.
4. Sengaja Menebar Kebencian
Insiden yang melambungkan Salwan Momika menjadi sorotan global adalah pembakaran Alquran di depan umum, kitab suci umat Islam.Tindakan ini terjadi di luar masjid pusat Stockholm, di mana Momika, dengan izin protes dari polisi Swedia, menginjak kitab suci Islam dan membakar beberapa halaman.
Tindakan itu bukan hanya isyarat simbolis; itu adalah langkah yang disengaja dan diperhitungkan yang telah direncanakan dan diminta oleh Momika.
Terlepas dari kontroversi dan potensi dampak hukum, Momika melanjutkan rencananya, memicu gelombang reaksi baik di Swedia maupun internasional.