Wanita India Mengamuk, Bakar Rumah Tersangka Kasus Arak Bugil dan Pemerkosaan Massal
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Wanita di negara bagian Manipur, India timur laut, menyerang rumah tersangka utama dalam kasus pelecehan seksual yang membuat marah negara itu. Hal itu dikatakan otoritas keamanan setempat.
Polisi mengatakan orang tersebut diduga menyeret dua wanita ke jalan pada bulan Mei dan kemudian menghasut massa untuk memperkosa dan mengarak bugil mereka, ketika bentrokan etnis antara komunitas Meitei yang sebagian besar Hindu dan komunitas Kuki-Zo yang sebagian besar beragama Kristen melanda negara bagian terpencil itu.
Pelecehan seksual itu terjadi lebih dari dua bulan lalu, tetapi menarik perhatian nasional setelah sebuah video pendek menjadi viral di media sosial awal pekan ini.
Tersangka utama, yang diidentifikasi sebagai Khuirem Herodas, seorang Meitei, ditangkap pada hari Kamis beberapa jam setelah Perdana Menteri Narendra Modi, memecah kebisuannya selama hampir 80 hari atas kekerasan di Manipur. Ia mengutuk dugaan penyerangan seksual itu dan menyebutnya "memalukan" serta menjanjikan tindakan keras.
Tiga orang lainnya juga ditangkap dan seorang pejabat polisi mengatakan sedang melacak setidaknya 30 orang lainnya yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
"Wanita setempat melempari batu dan membakar beberapa bagian rumah milik tersangka utama di sebuah desa," kata Hemant Pandey, seorang pejabat polisi senior di ibukota negara bagian Imphal.
“Kami meminta perempuan untuk memprotes secara damai karena ada kegelisahan yang intens. Kami memahami kemarahan mereka,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (21/7/2023).
Protes direncanakan di beberapa bagian India oleh kelompok hak asasi yang menuntut keadilan dan penyelidikan cepat atas insiden terbaru yang menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan perempuan di negara itu.
Pelecehan seksual dilaporkan oleh para korban pada Mei setelah bentrokan etnis dimulai di Manipur.
Bentrokan tersebut dipicu oleh perintah pengadilan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan untuk memperluas manfaat khusus yang dinikmati oleh suku Kuki-Zo kepada mayoritas penduduk Meitei juga.
Setidaknya 130 orang telah tewas dan lebih dari 50.000 telah meninggalkan rumah mereka sejak kekerasan meletus. Rumah dan gereja di puluhan desa telah dibakar.
Komunitas Kuki-Zo memprotes tuntutan Meitei untuk kuota pekerjaan publik yang dicadangkan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif, memicu ketakutan lama bahwa mereka mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku.
Polisi mengatakan orang tersebut diduga menyeret dua wanita ke jalan pada bulan Mei dan kemudian menghasut massa untuk memperkosa dan mengarak bugil mereka, ketika bentrokan etnis antara komunitas Meitei yang sebagian besar Hindu dan komunitas Kuki-Zo yang sebagian besar beragama Kristen melanda negara bagian terpencil itu.
Pelecehan seksual itu terjadi lebih dari dua bulan lalu, tetapi menarik perhatian nasional setelah sebuah video pendek menjadi viral di media sosial awal pekan ini.
Tersangka utama, yang diidentifikasi sebagai Khuirem Herodas, seorang Meitei, ditangkap pada hari Kamis beberapa jam setelah Perdana Menteri Narendra Modi, memecah kebisuannya selama hampir 80 hari atas kekerasan di Manipur. Ia mengutuk dugaan penyerangan seksual itu dan menyebutnya "memalukan" serta menjanjikan tindakan keras.
Baca Juga
Tiga orang lainnya juga ditangkap dan seorang pejabat polisi mengatakan sedang melacak setidaknya 30 orang lainnya yang terlibat dalam kejahatan tersebut.
"Wanita setempat melempari batu dan membakar beberapa bagian rumah milik tersangka utama di sebuah desa," kata Hemant Pandey, seorang pejabat polisi senior di ibukota negara bagian Imphal.
“Kami meminta perempuan untuk memprotes secara damai karena ada kegelisahan yang intens. Kami memahami kemarahan mereka,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (21/7/2023).
Protes direncanakan di beberapa bagian India oleh kelompok hak asasi yang menuntut keadilan dan penyelidikan cepat atas insiden terbaru yang menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan perempuan di negara itu.
Pelecehan seksual dilaporkan oleh para korban pada Mei setelah bentrokan etnis dimulai di Manipur.
Bentrokan tersebut dipicu oleh perintah pengadilan bahwa pemerintah harus mempertimbangkan untuk memperluas manfaat khusus yang dinikmati oleh suku Kuki-Zo kepada mayoritas penduduk Meitei juga.
Setidaknya 130 orang telah tewas dan lebih dari 50.000 telah meninggalkan rumah mereka sejak kekerasan meletus. Rumah dan gereja di puluhan desa telah dibakar.
Komunitas Kuki-Zo memprotes tuntutan Meitei untuk kuota pekerjaan publik yang dicadangkan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif, memicu ketakutan lama bahwa mereka mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku.
(ian)