Akhirnya, Joe Biden Undang Benjamin Netanyahu ke AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden , mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi negara itu. Ini adalah pertama kalinya Biden mengundang Netanyahu sejak nama yang terakhir kembali menduduki kursi perdana menteri Israel.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan keduanya kemungkinan besar akan bertemu di Washington sebelum akhir tahun ini.
Keduanya juga membahas koordinasi erat mereka untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Baca Juga: Biden Bilang Tidak Ada Undangan ke Gedung Putih, Netanyahu Beri Jawaban Menohok
Terkait Palestina, menurut Gedung Putih, Biden menekankan perlunya mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kelangsungan solusi dua negara dan meningkatkan situasi keamanan di Tepi Barat.
Namun, Biden menyatakan keprihatinannya tentang pertumbuhan permukiman Israel dan mengemukakan rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan di Israel.
“Akhirnya, Presiden Biden menegaskan kembali, dalam konteks perdebatan saat ini di Israel tentang reformasi peradilan, perlunya konsensus seluas mungkin, dan bahwa nilai-nilai demokrasi bersama selalu dan harus tetap menjadi ciri khas hubungan AS-Israel,” kata pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/7/2023).
Biden dan pejabat AS lainnya mengkritik Netanyahu dan pemerintahan barunya, salah satu pemerintahan yang paling ekstrim dalam sejarah Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, Netanyahu telah mendorong perluasan permukiman ilegal di tanah Palestina yang diduduki serta undang-undang yang menurut para kritikus akan memperluas kendali pemerintah atas peradilan Israel.
Biden menegaskan kembali komitmennya yang kuat dan tak tergoyahkan untuk keamanan Israel dan mengutuk tindakan teror baru-baru ini terhadap warga Israel.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan keduanya kemungkinan besar akan bertemu di Washington sebelum akhir tahun ini.
Keduanya juga membahas koordinasi erat mereka untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Baca Juga: Biden Bilang Tidak Ada Undangan ke Gedung Putih, Netanyahu Beri Jawaban Menohok
Terkait Palestina, menurut Gedung Putih, Biden menekankan perlunya mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan kelangsungan solusi dua negara dan meningkatkan situasi keamanan di Tepi Barat.
Namun, Biden menyatakan keprihatinannya tentang pertumbuhan permukiman Israel dan mengemukakan rencana Netanyahu untuk merombak sistem peradilan di Israel.
“Akhirnya, Presiden Biden menegaskan kembali, dalam konteks perdebatan saat ini di Israel tentang reformasi peradilan, perlunya konsensus seluas mungkin, dan bahwa nilai-nilai demokrasi bersama selalu dan harus tetap menjadi ciri khas hubungan AS-Israel,” kata pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/7/2023).
Biden dan pejabat AS lainnya mengkritik Netanyahu dan pemerintahan barunya, salah satu pemerintahan yang paling ekstrim dalam sejarah Israel.
Dalam beberapa bulan terakhir, Netanyahu telah mendorong perluasan permukiman ilegal di tanah Palestina yang diduduki serta undang-undang yang menurut para kritikus akan memperluas kendali pemerintah atas peradilan Israel.
Biden menegaskan kembali komitmennya yang kuat dan tak tergoyahkan untuk keamanan Israel dan mengutuk tindakan teror baru-baru ini terhadap warga Israel.
(ian)