Korut Tembakkan Rudal Antarbenua usai Ancam Jatuhkan Pesawat AS
loading...
A
A
A
Sedangkan militer Korea Selatan melaporkan penerbangan sudut tinggi dari ICBM Korut menempuh jarak 1.000 km (621 mil).
Pejabat Korea Selatan dan AS bertemu segera setelah peluncuran ICBM Korut hari Rabu, mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali pertahanan bersama mereka yang "diperkuat".
"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik jarak jauh Korea Utara sebagai tindakan provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan masyarakat internasional dan merupakan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip BBC.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga mengadakan rapat darurat dewan keamanan nasionalnya dari Lithuania, di mana dia menghadiri KTT NATO.
Peluncuran rudal terakhir Korea Utara adalah pada pertengahan Juni ketika mereka menembakkan dua rudal balistik jarak pendek sebagai tanggapan atas latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan.
ICBM sangat mengkhawatirkan karena jangkauannya yang jauh, termasuk hingga ke daratan Amerika Serikat.
Ketika Pyongyang mengujinya pada November 2022, mereka menembakkannya ke lintasan sudut tinggi dan jarak pendek. Tapi ini bisa mencapai daratan AS jika ditembakkan ke lintasan yang lebih rendah.
Peluncuran ICBM Korut hari ini dilakukan hanya beberapa hari setelah retorika panas dari Pyongyang yang memperingatkan AS untuk menghentikan patroli udaranya dan rencana kapal selam nuklir Washington mengunjungi perairan Korea.
Pada hari Senin, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, menuduh pesawat pengintai AS melanggar wilayah udara Korea Utara. Dia mengatakan jika penerbangan seperti itu dilanjutkan, akan ada konsekuensi yang "mengejutkan".
"Retorika semacam itu masuk ke dalam pola Pyongyang yang meningkatkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata," kata Prof Leif-Eric Easley, pakar Korea Utara di Universitas Ewha di Seoul.
Pejabat Korea Selatan dan AS bertemu segera setelah peluncuran ICBM Korut hari Rabu, mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali pertahanan bersama mereka yang "diperkuat".
"Kami mengutuk keras peluncuran rudal balistik jarak jauh Korea Utara sebagai tindakan provokatif yang merusak perdamaian dan stabilitas semenanjung Korea dan masyarakat internasional dan merupakan pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip BBC.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol juga mengadakan rapat darurat dewan keamanan nasionalnya dari Lithuania, di mana dia menghadiri KTT NATO.
Peluncuran rudal terakhir Korea Utara adalah pada pertengahan Juni ketika mereka menembakkan dua rudal balistik jarak pendek sebagai tanggapan atas latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan.
ICBM sangat mengkhawatirkan karena jangkauannya yang jauh, termasuk hingga ke daratan Amerika Serikat.
Ketika Pyongyang mengujinya pada November 2022, mereka menembakkannya ke lintasan sudut tinggi dan jarak pendek. Tapi ini bisa mencapai daratan AS jika ditembakkan ke lintasan yang lebih rendah.
Peluncuran ICBM Korut hari ini dilakukan hanya beberapa hari setelah retorika panas dari Pyongyang yang memperingatkan AS untuk menghentikan patroli udaranya dan rencana kapal selam nuklir Washington mengunjungi perairan Korea.
Pada hari Senin, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, menuduh pesawat pengintai AS melanggar wilayah udara Korea Utara. Dia mengatakan jika penerbangan seperti itu dilanjutkan, akan ada konsekuensi yang "mengejutkan".
"Retorika semacam itu masuk ke dalam pola Pyongyang yang meningkatkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata," kata Prof Leif-Eric Easley, pakar Korea Utara di Universitas Ewha di Seoul.