Kerusuhan Prancis Makin Menjadi-jadi, Nenek Nahel: Berhenti Rusuh!

Senin, 03 Juli 2023 - 09:58 WIB
loading...
A A A
Sekitar 7.000 polisi dikerahkan di Paris dan pinggirannya, termasuk di sepanjang jalan Champs Elysees di ibu kota, sebuah hotspot turis, menyusul seruan di media sosial untuk membawa kerusuhan ke jantung kota.

Di Marseille, yang dilanda bentrokan hebat dan penjarahan, polisi membubarkan sekelompok pemuda pada Sabtu malam di Canebiere, jalan utama yang melintasi pusat kota.

Kepala polisi Paris Laurent Nunez memperingatkan di televisi BFM bahwa meskipun malam lebih tenang "tidak ada yang mengumumkan kemenangan".

Protes menghadirkan krisis baru bagi Macron, yang berharap untuk melanjutkan janji masa jabatan keduanya setelah menghentikan protes berbulan-bulan yang meletus pada Januari karena menaikkan usia pensiun.

Kerusuhan telah menimbulkan kekhawatiran di luar negeri, di mana Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugbi pada musim gugur dan Olimpiade Paris pada musim panas 2024.

Dia menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang dijadwalkan dimulai kemarin, sebagai indikasi gawatnya situasi di Prancis.

“Kami tentu saja melihat (kerusuhan) dengan keprihatinan, dan saya sangat berharap, dan saya yakin, bahwa presiden Prancis akan menemukan cara untuk memastikan situasi ini membaik dengan cepat,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz kepada penyiar ARD.

Menurut Istana Elysee, Macron telah memimpin pertemuan krisis kemarin dengan anggota pemerintahannya.

Dalam upaya untuk membatasi kekerasan, bus dan trem di Prancis berhenti beroperasi setelah pukul 21.00 dan penjualan kembang api besar dilarang.

Marseille telah menghentikan semua transportasi perkotaan mulai pukul 18.00.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)