Intel Ukraina: Vladimir Putin Tugaskan FSB Habisi Bos Wagner Prigozhin

Minggu, 02 Juli 2023 - 01:58 WIB
loading...
Intel Ukraina: Vladimir...
Bos tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin saat memimpin pemberontakan bersenjata di Rusia, 24 Juni 2023. Intelijen Ukraina klaim Presiden Rusia Vladimir Putin tugaskan FSB untuk bunuh Prigozhin. Foto/REUTERS/Alexander Ermochenko
A A A
KYIV - Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Mayor Jenderal Kyrylo Budanov mengeklaim Presiden Rusia Vladimir Putin telah menugaskan Dinas Keamanan Federal (FSB) untuk membunuh kepala tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Klaim Budanov itu disampaikan dalam wawancaranya dengan The War Zone, bagian dari outlet berita The Drive, yang dilansir Sabtu (1/7/2023).

Budanov mengatakan bahwa Kyiv telah mengetahui rencana pemberontakan Prigozhin cukup lama dan bersikeras bahwa kelompok tentara bayaran itu tidak akan lagi menjadi ancaman dalam invasi besar-besaran Putin terhadap Ukraina.



Prigozhin mengatakan pada Sabtu (24/6/2023) pasukannya telah menguasai fasilitas militer di Rostov-on-Don, Rusia selatan, dalam pemberontakan bersenjata. Dia berdalih pemberontakan itu untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia setelah mengeklaim pasukan Wagner telah menjadi sasaran serangan rudal tentara Rusia.

Namun, dia tiba-tiba membatalkan konvoi bersenjata Wagner ke Moskow pada malam harinya menyusul kesepakatan yang dilaporkan yang akan membuatnya, dan beberapa pasukannya, diasingkan ke Belarusia.

Ketika ditanya apakah dia yakin Prigozhin akan dibunuh oleh Putin, Budanov menjawab, "Kami mengetahui bahwa FSB diberi tugas untuk membunuhnya."

"Apakah mereka akan berhasil melakukan itu? Kita akan lihat seiring berjalannya waktu," katanya.

"Kemungkinan upaya pembunuhan tidak akan cepat. Mereka akan membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan yang tepat dan mencapai tahap ketika mereka siap untuk menambah operasi besar," papar Budanov.

"Ini pertanyaan terbuka yang besar. Apakah mereka akan berhasil memenuhi itu? Akankah mereka berani melaksanakan perintah itu?" ujarnya.

Zev Faintuch, analis intelijen senior di perusahaan keamanan Global Guardians, baru-baru ini mengatakan kepada Newsweek bahwa Prigozhin masih berguna bagi Putin dan bahwa kesepakatan untuk membatalkan pemberontakan Wagner Group bersifat sementara.

Faintuch mengatakan presiden Rusia sedang menunggu saat yang tepat untuk melenyapkan Prigozhin pada saat dia menganggap kemungkinan pukulan balik dari kaum ultranasionalis lebih rendah.

"Pemberontakan Prigozhin memperluas bidang kritik pemerintah yang dapat diterima dan perlu dijadikan contoh," kata Faintuch.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa Wagner akan tetap beroperasi di Afrika.

Para pakar mengatakan kelompok tentara bayaran tersebut memberi Rusia akses ke mineral dan sumber daya utama. Mereka berharga bagi Moskow dan akan terus mendorong tujuan kebijakan Kremlin di luar negeri. Sementara itu, pusat-pusat Wagner di Rusia terus merekrut personel.

Namun, Budanov mengatakan bahwa Prigozhin dan Wagner tidak akan menimbulkan masalah bagi Ukraina di Belarusia, di mana kamp-kamp untuk kelompok tentara bayaran dilaporkan sedang dibangun karena pemulihan besar-besaran Wagner Group ke Belarus tidak direncanakan.

"Kamp-kamp di sana untuk keperluan logistik," katanya. "Yang diciptakan untuk operasi Wagner di luar negeri, kebanyakan di Afrika."

Budanov percaya bahwa kesepakatan yang dicapai Prigozhin telah "membeli waktu" bagi kepemimpinan Rusia, tetapi posisi kekuasaan mereka sangat dirusak oleh pemberontakan minggu lalu dan tidak akan pernah sama lagi.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)