AS Jual 24 Jet Tempur Siluman F-35 dan Senjata Rp84 Triliun ke Ceko
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan 24 unit jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin ke Republik Ceko. Penjualan jet tempur satu paket dengan sejumlah besar senjata, suku cadang, dan peralatan dalam kesepakatan senilai USD5,6 miliar atau lebih dari Rp84 triliun.
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Republik Ceko serta mendukung operasi NATO dengan menjaga dari ancaman modern dan mempertahankan kehadiran konstan di wilayah tersebut,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dilansir Breaking Defense, Jumat (30/6/2023).
Departemen itu mengatakan pengadaan jet tempur baru oleh Republik Ceko, salah satu anggota NATO, tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Ke-24 jet tempur yang akan dimiliki Republik Ceko adalah varian F-35A atau varian Conventional Take Off and Landing (CTOL) seperti varian yang diterbangkan oleh Angkatan Udara AS.
Republik Ceko mengumumkan ambisi memiliki F-35 setahun yang lalu, ketika mengumumkan telah memilih jet generasi kelima Amerika daripada F-16 atau pesawat tempur Gripen buatan Saab.
Angkatan Udara Republik Ceko saat ini menerbangkan jet tempur Gripen.
“Keputusan kami untuk memilih opsi ini didasarkan pada analisis oleh Angkatan Bersenjata Ceko, yang dengan jelas mengartikulasikan bahwa hanya pesawat tempur generasi kelima paling canggih yang dapat memenuhi persyaratan misi di medan perang masa depan,” kata Menteri Pertahanan Republik Ceko Jana Cernochová pada saat itu.
Di luar jet tempur F-35A, kesepakatan penjualan yang diumumkan Departemen Luar Negeri AS mencakup sejumlah rudal, bom, peralatan peperangan elektronik dan kemampuan radio, serta perangkat lunak rahasia. Penjualan itu juga termasuk 25 mesin Pratt & Whitney F135-PW-100.
Keputusan pemerintah AS itu masih harus membutuhkan persetujuan Kongres—yang mungkin saja menolak kesepakatan tersebut.
Dengan asumsi penjualan berhasil, Republik Ceko akan bergabung dengan sembilan pembeli militer asing lainnya, selain tujuh "mitra" F-35 asing AS dalam program pesawat tersebut.
Sehari sebelum pengumuman dikeluarkan, Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan persetujuannya untuk penjualan bom berdiameter kecil untuk digunakan pada F-35 Norwegia.
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Republik Ceko serta mendukung operasi NATO dengan menjaga dari ancaman modern dan mempertahankan kehadiran konstan di wilayah tersebut,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dilansir Breaking Defense, Jumat (30/6/2023).
Departemen itu mengatakan pengadaan jet tempur baru oleh Republik Ceko, salah satu anggota NATO, tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Ke-24 jet tempur yang akan dimiliki Republik Ceko adalah varian F-35A atau varian Conventional Take Off and Landing (CTOL) seperti varian yang diterbangkan oleh Angkatan Udara AS.
Republik Ceko mengumumkan ambisi memiliki F-35 setahun yang lalu, ketika mengumumkan telah memilih jet generasi kelima Amerika daripada F-16 atau pesawat tempur Gripen buatan Saab.
Angkatan Udara Republik Ceko saat ini menerbangkan jet tempur Gripen.
“Keputusan kami untuk memilih opsi ini didasarkan pada analisis oleh Angkatan Bersenjata Ceko, yang dengan jelas mengartikulasikan bahwa hanya pesawat tempur generasi kelima paling canggih yang dapat memenuhi persyaratan misi di medan perang masa depan,” kata Menteri Pertahanan Republik Ceko Jana Cernochová pada saat itu.
Di luar jet tempur F-35A, kesepakatan penjualan yang diumumkan Departemen Luar Negeri AS mencakup sejumlah rudal, bom, peralatan peperangan elektronik dan kemampuan radio, serta perangkat lunak rahasia. Penjualan itu juga termasuk 25 mesin Pratt & Whitney F135-PW-100.
Keputusan pemerintah AS itu masih harus membutuhkan persetujuan Kongres—yang mungkin saja menolak kesepakatan tersebut.
Dengan asumsi penjualan berhasil, Republik Ceko akan bergabung dengan sembilan pembeli militer asing lainnya, selain tujuh "mitra" F-35 asing AS dalam program pesawat tersebut.
Sehari sebelum pengumuman dikeluarkan, Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan persetujuannya untuk penjualan bom berdiameter kecil untuk digunakan pada F-35 Norwegia.
(mas)